Pencanangan pembentukan Bank Devisa oleh Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT telah dilakukan jauh hari dan telah memenuhi persyaratan dari OJK terkait pemenuhan persyaratan Bank Indonesia, PBI No.14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang khusus mengatur mengenai persyaratan dan tata cara bagi bank umum yang akan melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing dalam kerangka Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mengizinkan Bank NTT menekuni pasar valuta asing (valas). Izin ini sesuai keputusan anggota Dewan Komisioner OJK pada 31 Agustus Nomor KEP62/D.3/2023 tentang pemberian izin kegiatan usaha dalam valuta asing. Demikian disampaikan Ketua OJK Provinsi NTT, saat menyampaikan sambutan dalam sesi launching Bank Devisa Bank NTT pada Senin pagi, 4 September 2023.
Japarmen Manalu mengingatkan Bank NTT untuk lebih waspada dan meningkatkan manajemen risiko seperti manajemen risiko pasar, nilai tukar, operasional, dan menetapkan langkah mitigasi untuk menghindari kerugian.
Bank NTT pun telah melalui tahapan guna meningkatkan status menjadi Bank Devisa dalam kurun waktu sekitar 2 (dua) tahun, yakni sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) Nomor 33/SEOJK.03/2017, yang ditetapkan pada tanggal 7 Juli 2017, tentang persyaratan pembentukan Bank Devisa.
Bahkan Wakil Gubernur NTT periode 2019—2023, Josef Nse Soi (sehari sebelum berakhirnya masa jabatannya pada Selasa, 5 September 2023), meluncurkan Bank Devisa pada Senin, 4 September 2023 pukul 08.00 WITA–selesai di lantai 5 kantor pusat Bank NTT Jalan W J Lalamentik, Kupang.
Hadir saat peluncuran, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Donny Heatubun, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT Daniel Prasetyo, Ketua OJK Provinsi NTT Japarmen Manalu, perwakilan APINDO, JAMKRIDA, Penjabat Wali Kota Kupang Fahrensy Funay, jajaran direksi dan komisaris Bank NTT, dan undangan lainnya.
Pada momentum HUT ke-65 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 20 Desember 2023, maka Bank Pembangunan Daerah atau Bank NTT mempersembahkan kado istimewa bagi pemerintah dan seluruh masyarakat NTT. Usai tahapan uji coba pelayanan di 11 (sebelas) kantor pada tanggal 15 Desember 2023, dilakukanlah kick off layanan sebagai Bank Devisa.
Pencapaian Bank NTT melahirkan Bank Devisa memecut atensi dari Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) berkunjung ke Kupang pada Kamis, 25 April 2024, guna mempelajari proses Bank NTT melahirkan Bank Devisa.
Atensi lain pun datang dari sejumlah BPD antara lain Bank Bengkulu, Bank Jambi, Bank Aceh Syariah, Bank Sumsel-Babel berkunjung ke Bank NTT guna melakukan studi tiru dan mempelajari tentang Bank Devisa, termasuk digital smart branch,dan core banking system.
Adapun peserta studi tiru dari BPD DIY terdiri dari Pj Pemimpin Divisi Perencanaan dan Pengembangan BPD DIY, Mahatmanto Budiatmoko Subono, Pemimpin Kelompok Perencanaan Strategis dan Organisasi, Sigit Sugiharto; Analisis Junior Kelompok Perencanaan Strategis dan Organisasi, Puspita Dewi Wulandari; Analis Junior Kelompok Manajemen Dana dan Pasar Uang, Niti Bayu Indrakrista.
Sementara itu, Kepala Sub Divisi Humas dan Publikasi Bank NTT, Inggrid Manongga mengungkapkan bahwa studi turut dari BPD DIY guna mempelajari teknis perizinan hingga operasional menjadi bank devisa.(*)