Kupang | Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah Nusa Tenggara Timur (UMKM NTT) terus bertumbuh dan berkembang jumlahnya sebanyak 168.002 (sesuai data BPS tahun 2022). Dan dari 22 kabupaten/kota di NTT, 6 (enam) besar kabupaten/kota dengan jumlah UMKM terbanyak yakni Sikka 31.209 UMKM, Flores Timur 16.155 UMKM, Sumba Barat Daya 15.461 UMKM, Malaka 11.115 UMKM, Timor Tengah Utara (TTU) 10.806 UMKM, Timor Tengah Selatan (TTS) 10.455 UMKM.
Dan, data dari Dinas Koperasi Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebutkan dalam tahun 2023 terdapat 98.270 UMKM yang mana 60 persen merupakan UMKM pemula yang tersebar di 22 kabupaten/kota.
UMKM NTT pun masuk dalam program kerja NTT Youth Creative Hub yang dibentuk dengan 5 (lima) bidang tugas yakni industri kreatif, sosial budaya, pertanian, perikanan dan peternakan, UMKM, pendidikan serta kesehatan.
Guna memberikan wawasan dan strategi bagi pelaku UMKM dalam memanfaatkan platform LKPP untuk meningkatkan pemasaran dan daya saing, maka NTT Youth Creative Hub menghelat mastermind workshop optimalisasi pemasaran UMKM melalui platform LKPP pada Kamis—Jumat, 19—20 September 2024 pukul 09.00—selesai di Hotel Harper Kupang.
Selain pembekalan ilmu dari Shahandra Hanitiyo, Direktur Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengadaan Khusus Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), para pelaku UMKM juga mendapatkan tambahan amunisi ilmu dari Meybi Agnesya Lomanledo Founder Timor Moringa, dan Adevi Sabath Sofani Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pantauan media, pada hari pertama workshop, Meybi dari Timor Moringa membuka perspektif pelaku UMKM terkait teknik penyusunan pitch deck yaitu presentasi singkat yang berisi gambaran umum tentang bisnis, produk, atau ide yang disampaikan kepada calon investor atau klien.
Selain itu, founder Timor Moringa ini pun berbagi ilmu penggunaan artificial intelligence (AI) untuk memproduksi dan mendesain pitch deck.
Perlu diketahui, adapun sektor UMKM yang ikut serta dalam workshop yang diinisiasi NTT Youth Creative Hub antara lain dari sektor arsitektur, desain interior, film, animasi video, fotografi, bisnis sosial, kuliner, fashion, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, aplikasi, pengembang permainan, kriya, pertanian, peternakan, dan jasa lainnya.
Penulis (+roni banase)