Lekuk Sejarah, Budaya, Wisata Pulau Timor

Loading

Pulau Timor terbagi menjadi dua wilayah: bagian barat termasuk Indonesia, yang dikenal sebagai Timor Barat, sedangkan bagian timur adalah negara merdeka, Timor Leste.

Luas Pulau Timor sekitar 30.777 km² terbagi atas luas Timor Barat 15.850 km² dan Timor Leste seluas 15.007 km². Nama pulau ini diambil dari kata ‘timor’,  bahasa Melayu untuk “timur”; dinamakan demikian karena dia terletak di ujung timur rantai kepulauan.

Pada pulau Timor terdapat 1 kota dan 5 kabupaten dengan populasi penduduk sebanyak 2.033.811 jiwa (kondisi September 2024) dengan sebaran yakni Kota Kupang 455.502 jiwa, Kabupaten Kupang 390.210 jiwa, Timor Tengah Selatan (TTS) 477.808 jiwa, Timor Tengah Utara (TTU) 274.104 jiwa, Belu 231.452 jiwa, dan Malaka 204.735 jiwa.

Sejarah Pulau Timor berasal dan berawal dari Gunung Lakaan, Belu, leluhur pertama orang Tetun bernama Laka Lorok Kmesak. Catatan sejarah paling awal tentang pulau Timor adalah Nagarakretagama pada abad ke-14, Pupuh 14, yang mengidentifikasi bahwa Timur sebagai sebuah pulau dalam wilayah Majapahit. Timor banyak dimasukkan ke dalam sastra kuno Jawa, jaringan perdagangan Cina dan India abad ke-14 sebagai pengekspor kayu cendana aromatik, budakmadu dan lilin yang lalu dijajah oleh Belanda yang beribu kota di Kupang dan Portugal pada pertengahan tahun 1600-an.

Sebagai pulau terdekat dengan pemukiman Eropa pada saat itu, Timor adalah tujuan dari William Bligh dan pelaut yang setia kepadanya setelah peristiwa Dahagi di atas Bounty pada tahun 1789. Pulau juga merupakan tujuan utama bagi korban yang selamat dari kapal karam HMS Pandora, dikirim untuk menangkap para pemberontak Bounty, mendarat pada tahun 1791 setelah kapal yang tenggelam di Karang Penghalang Besar.

Pulau Timor secara politik dibagi menjadi dua bagian selama berabad-abad. Belanda dan Portugis berjuang untuk mengontrol pulau itu sampai melalui Perjanjian Lisboa pada tahun 1859, tetapi mereka masih belum secara resmi menyelesaikan masalah perbatasan hingga tahun 1912. Timor Barat atau dikenal sebagai Timor Belanda sampai 1949 ketika menjadi Timor Indonesia, sebuah bagian dari bangsa Indonesia yang dibentuk dari Hindia Belanda, sedangkan wilayah timur pulau ini dikenal sebagai Timor Portugis, sebuah koloni Portugal sampai tahun 1975. Ini mencakup Oecussi-Ambeno di Timor Barat.

Pasukan Jepang menduduki seluruh pulau pada tahun 1942—1945. Mereka bertahan dalam kampanye gerilya yang pada awalnya dipimpin oleh pasukan komando Australia.

Menyusul kudeta militer di Portugal pada tahun 1974 Portugis mulai menarik diri dari Timor, kerusuhan internal berikutnya dan takut partai Fretilin yang dicurigai komunis, mendorong sebuah invasi oleh Indonesia, yang menentang konsep Timor Portugis yang merdeka. Pada tahun 1975, wilayah Timor Portugis diintegrasikan oleh Indonesia dan kemudian dikenal sebagai provinsi Timor Timur atau Timtim untuk singkatannya sekaligus merupakan provinsi ke-27 di negara itu, tetapi ini tidak pernah diakui oleh PBB atau Portugal.

Timor Barat adalah bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia, dan menawarkan berbagai daya tarik wisata alam dan budaya yang unik.

Sorotan Wisata di Timor Barat

Timor Barat menawarkan perpaduan antara pengalaman budaya, situs sejarah, dan keindahan alam. Mulai dari pantai dan gua di sekitar Kupang hingga desa-desa tradisional di dataran tinggi, pulau ini memberikan pengalaman yang unik dan berbeda dari destinasi wisata Indonesia lainnya.

  1. Kupang

Kupang adalah ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur dan merupakan pintu masuk utama ke Timor Barat. Kupang dikenal dengan pantai-pantainya yang indah, seperti Pantai Lasiana dan Pantai Teddys, yang menawarkan air jernih dan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan.

Kupang juga memiliki nilai sejarah sebagai pos kolonial, dengan peninggalan seperti Benteng Concordia.

  1. Pengaruh Budaya Rote

Timor Barat adalah rumah bagi suku Rote, dan pengunjung dapat merasakan budaya tradisional mereka, termasuk tenun ikat dan arsitektur unik seperti Lopo, rumah tradisional beratap jerami.

Daerah Kefamenanu menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk belajar tentang seni dan kerajinan lokal, termasuk tenun ikat.

  1. Desa Fatumnasi dan Gunung Mutis

Terletak di dataran tinggi, Desa Fatumnasi adalah desa tradisional yang dikenal dengan pemandangan alam yang indah dan warisan budayanya.

Dekat dengan desa ini, terdapat Gunung Mutis, puncak tertinggi di Timor Barat, yang menawarkan peluang tracking dan eksplorasi keanekaragaman hayati. Kawasan sekitar Gunung Mutis merupakan zona konservasi yang kaya akan flora dan fauna.

  1. Taman Nasional Gunung Mutis

Taman Nasional Gunung Mutis adalah kawasan yang dilindungi di mana wisatawan dapat menikmati hiking, berkemah, dan menjelajahi keindahan alam Timor.

Taman ini menjadi rumah bagi pohon eukaliptus yang menjulang tinggi, satwa langka, dan lanskap yang menakjubkan.

  1. Gua Kristal

Gua Kristal adalah gua yang menakjubkan di dekat Kupang dengan kolam air jernih di dalamnya. Gua ini menjadi favorit untuk berenang dan bertualang.

  1. Pulau Semau

Terletak di lepas pantai Kupang, Pulau Semau adalah tempat liburan yang tenang dan indah dengan pantai berpasir putih dan air jernih yang cocok untuk snorkeling dan berenang.

Semau menawarkan pengalaman yang lebih sepi dengan sedikit wisatawan dibandingkan area utama di Timor Barat.

  1. Desa Boti

Desa Boti adalah desa tradisional di mana masyarakat Boti, salah satu kelompok adat yang masih tersisa di Timor, tetap menjalankan adat istiadat dan ritual kuno mereka.

Pengunjung dapat menyaksikan tradisi lokal, kerajinan tangan, dan gaya hidup unik masyarakat ini yang mempertahankan cara hidup mandiri dan menjauhi pengaruh modern.(*)

Sumber (*/faktasejarah/FB/Wikipedia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *