Harga Diri Tak Sebanding Sembako, Pulau Timor Untuk SPK

Loading

Marthen Luther, salah satu sesepuh di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang menegaskan bahwa Bipolo sebagai adik dari TTU, Belu, Malaka, dan TTS memberikan kemenangan 90 persen untuk Simon Petrus Kamlasi (SPK).

 

Sulamu | Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi (SPK) kembali melakukan kampanye terbatas di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang pada Sabtu, 9 November 2024.

Pada kampanye terbatas itu, Simon Petrus Kamlasi (SPK) didampingi sejumlah politisi ulung termasuk Jhon Nubatonis mantan Ketua DPW Perindo NTT yang memilih mundur demi mengampanyekan Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (SIAGA) nomor urut 3.

Saat orasi politiknya, Jhon Nubatonis menegaskan bahwa harga diri orang Timor jangan lagi mau ditukar dengan sembako.

Menurut Jhon Nubatonis, harus diakui bahwa etnis timor sering diberikan label bahwa miskin. Untuk itu, jangan lagi mau dianggap miskin oleh pihak luar karena harga diri sebagai orang Timor harus dijaga.

“Jangan lagi berkhianat kepada Simon Petrus Kamlasi dengan menukarkan harga diri kita sebagai orang Timor dengan sembako dan jangan lagi mau dianggap miskin,” tegas Jhon Nubatonis.

Ditambahkan Jhon Nubatonis sebagai orang Timor harus ada keberpihakan kepada Simon Petrus Kamlasi karena berani melepas jabatan pentingnya di TNI – AD, hanya untuk melayani masyarakat NTT.

“Dia (Simon Petrus Kamlasi) lepas bintang satu di tentara hanya karena masyarakat NTT. Jadi jangan sia – siakan kesempatan yang berharga ini,” ujar Jhon Nubatonis.

Sementara, Marthen Luther salah satu sesepuh di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang menegaskan bahwa Bipolo memastikan kemenangan 90 persen untuk Simon Petrus Kamlasi.

“Jadi TTS, TTU, Belu, dam Malaka yang menjadi kakak dari Desa Bipolo harus berikan yang terbaik bagi Simon Petrus Kamlasi,” tekannya

Marthen Luther pun menyampaikan sejumlah keluhan seperti pendidikan, air dan lain sebagainya.

Simon Petrus Kamlasi dalam kesempatan itu menegaskan bahwa identitas kita sebagai orang Timor haris ditunjukkan kepada mereka yang selalu mengatakan bahwa kita miskin.

Untuk itu, kata dia, dirinya datang untuk meminta restu dan mandat dari rakyat agar bisa menjadi gubernur NTT periode 2024—2029 nanti.

“Saya keliling pulau Flores, Sumba, Rote dan Sabu untuk mengenal identitas saudara – saudara kita yang dari suku lain. Tapi, sebagai orang Timor harus menunjukkan identitas kita sebagai orang Timor,” kata SPK.

SPK kembali menegaskan bahwa sebagai orang Timor jangan lagi mau ditukar dengan sembako. Karena, jika itu terjadi, maka kita akan mengalami kesulitan 5 tahun hingga 10 tahun ke depannya.(*)

Sumber (*/tim media SIAGA)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *