Menteri Pariwisata Widi Wardhana Eksplorasi Eksotis Pulau Sumba

Loading

Sumba menyajikan pengalaman yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Sumba bukan hanya tempat untuk berlibur Sumba adalah cerita, rasa, dan jiwa Indonesia. Jadikan Sumba sebagai tujuan perjalananmu berikutnya.

 

Sumba | Pada sesi liburan Idulfitri 1446H, kebanyakan orang mudik atau pulang kampung halaman, namun berbeda dengan sosok pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata Indonesia dalam Kabinet Merah Putih sejak 21 Oktober 2024 ini yang memilih mengisi liburan dengan mengeksplorasi eksotisnya pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Widiyanti Putri Wardhana, sosok Menteri Pariwisata era Presiden Prabowo Subianto ini menginap di Nihiwatu Resort bersama sang suami Wishnu Wardhana dan kedua anaknya.

Tak ayal perempuan kelahiran 8 Desember 1970 ini pung menorehkan kekagumannya akan eksotisme pulau Sumba dalam akun media sosial, TikTok maupun Instagram.

“Ketika matahari mulai tenggelam di ufuk barat, kami menyaksikan indahnya Pantai Nihi Sumba. Hamparan pasir emas dan kuda-kuda Sumba berlarian bebas menjadi pemandangan yang tak terlupakan. Melihat kuda berlarian, momen ini bukan hanya tentang liburan, tapi tentang rasa syukur atas keindahan alam dan budaya Indonesia yang luar biasa” tulis Widi di akun TikTok @widi.wardhana.army yang di-follow 33,9 ribu pengikut.

Pesona bakau di pantai Walakiri. Foto : istimewa

Tak hanya itu, Widi pun melukiskan keindahan Sumba dengan pantai-pantai indah tersembunyi, sabana yang luas, hingga masyarakat yang ramah dan hangat,

“Sumba menyajikan pengalaman yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Sumba bukan hanya tempat untuk berlibur Sumba adalah cerita, rasa, dan jiwa Indonesia. Jadikan Sumba sebagai tujuan perjalananmu berikutnya. Karena sejauh mana pun kita pergi, keindahan sesungguhnya ada di negeri sendiri” ajakan Widi dengan amanah Menteri Pariwisata periode 2024—2029.

Simak video reels, Widi Wardhana bernyanyi bersama anak-anak pulau Sumbahttps://www.instagram.com/reel/DIAS7NWSStm/?igsh=N3hpa2M3Z2wyY2p6

Kenal intim pulau Sumba

Pulau Sumba memiliki luas 10.710 km2 dengan titik tertinggi berupa Gunung Wanggameti di 1.225 mdpl. Terdapat 4 (empat) kabupaten di pulau Sumba yakni Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

Beberapa wisata menarik di Pulau Sumba adalah Waikelo Sawah, Pantai Marosi, Bukit Lendongara, Pantai Kita Mananga Aba, dan Air Terjun Lapopu. Nihi Sumba, resor eksklusif di pulau Sumba, juga menarik perhatian wisatawan yang menginap di sini.

Nama Pulau Sumba mulai muncul pada abad ke-14 pada masa kerajaan Majapahit. Sebelumnya, pulau ini dikenal dengan sebutan pulau Cendana, pulau Sumba, pulau Subao, pulau Humba, dan pulau Sandelwood oleh penjelajah Eropa.

Eksotisme sabana bukit Wairinding dengan liukan jalan terindah di Indonesia

Pulau Sumba masih merawat tradisi megalitikum, tradisi dahulu kala dari zaman batu besar. Sebab, masyarakatnya masih menggunakan peralatan dari batu berukuran besar. Pulau ini juga memiliki beberapa kuburan megalitikum sehingga disebut sebagai negeri 1.000 Megalitik.

Hingga saat ini, sebagian masyarakat Sumba masih menganut aliran kepercayaan Marapu. Marapu adalah kepercayaan asli masyarakat pulau Sumba. Kepercayaan ini masih dianut, meskipun sudah ada agama resmi.

Marapu berkembang dari Suku Mbojo (Bima Kuno) yang mendiami wilayah timur Pulau Sumbawa. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Sumba biasa menyebut nenek moyang mereka dengan sebutan Marapu.

Keputusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 97/PUU-XIV/2016 mengakui adanya Komunitas Agama asli Marapu, Nusa Tenggara Timur. Kepercayaan Marapu juga mulai diajarkan di sejumlah sekolah di Sumba.

Marapu menjadi inti dari semua aspek kehidupan penganutnya, salah satunya dalam hal kebudayaan.

Sumber (*/ragam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *