Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pariwisata » Liang Bua, Gua Legendaris Jejak Sejarah Penting di Manggarai

Liang Bua, Gua Legendaris Jejak Sejarah Penting di Manggarai

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
  • visibility 65
  • comment 0 komentar

Loading

Berada tepat di di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, membuat tempat tersebut sangat ideal dijadikan pemukiman masa prasejarah.

 

Labuan Bajo | Keindahan yang dimiliki oleh Pulau Flores, NTT, memang tidak diragukan lagi. Melancong ke pulau yang satu ini rasanya tak melulu harus datang ke destinasi yang sudah sering dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga mancanegara. Pasalnya, Pulau Flores merupakan salah satu pulau yang menyimpan banyak keindahan yang luar biasa dan menakjubkan.

Jika, berkunjung ke pulau yang satu ini, kita akan disuguhkan dengan banyak hal-hal menarik, begitu juga dengan suvenir khas seperti kopi Flores dan kain tenun yang dikenal masyarakat luas.

Kopi khas pulau Flores ini memiliki cita rasa yang unik dan lezat sehingga kita tidak akan menemukannya di kopi-kopi pada umumnya sehingga kopi ini seringkali digunakan sebagai oleh-oleh, begitu juga dengan kain tenunnya. Selain itu, Pulau Flores juga terdapat situs purbakala yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Jadi salah satu situs arkeologi penting dunia

Tentu ini sangat menarik! Di gua inilah ditemukan fosil Homo Floresiensis atau yang akarab disebut “Manusia Hobbit”. Uniknya, banyak penelitian menunjukkan manusia purba yang ditemukan berukuran kecil atau kerdil.

Pada 2001 ditemukan fosil yang hanya memiliki tinggi 100 cm dengan berat yang diperkirakan hanya 25 kg. Informasi tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan tahun 2001 yang merupakan kerja sama antara University of New England, Australia dengan Arkeolog Nasional. Manusia purba yang ada di gua ini memang mencuri perhatian dunia arkeologi karena dari berat dan tingginya mirip Hobbit.

Fosil ini ditemukan pada 2003 yang membuat nama Gua Liang Bua menjadi dikenal seluruh dunia. Nama Liang Bua sendiri diambil dari bahasa Manggarai berarti gua atau lubang sejuk. Gua ini adalah gua karst yang terbentuk karena proses cuaca. Gua ini menjadi tempat tinggal bagi manusia Homo Floresiensis atau Hobbit dari Flores, ini terlihat dengan ditemukan potongan rangka, rahang bawah, perkakas bekas Homo Erectus, serta sisa-sisa tulang Stegodon (gajah purba) kerdil, biawak raksasa, serta tikus besar. Hampir semua lapisan yang mengandung temuan tersebut berusia antara 95.000-12.000 tahun silam. Tak mengherankan arkeolog dari Belanda, Inggris, dan Indonesia menjadikan gua ini sebagai tempat penggalian dan penelitian sejak 1930-an.

Temuan mengguncang dunia arkeologi dan wawasan baru evolusi manusia

Gua Liang Bua, legendaris yang menyimpan jejak sejarah yang penting ini. Gua Liang Bua tersebut juga menawarkan keindahan alam yang memikat.

Berada tepat di di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, membuat tempat tersebut sangat ideal dijadikan pemukiman masa prasejarah.

Lokasi tersebut memiliki ukuran tinggi atap bagian dalam 25m, lebar 40m, dan panjang sekitar 50m. Lokasinya berada di sekitar 200m dari pertemuan sungai Wae Rancang dan Wae Mulu.

Melalui kedua sungai inilah temuan batuan keras dan artefak batu, seperti rijang, kalsedon dan tufa kersikan. Bisa dikatakan jika Goa Liang Bua Flores ini merupakan situs penting arkeolog di dunia karena dari sinilah ditemukan fosil Manusia Flores atau Homo Floresiensis.

Homo Floresiensis di Gua Liang Bua Manggarai. Foto : Viva/Arie

Gua ini terletak di kaki bukit yang dikelilingi oleh hutan tropis yang hijau, menciptakan pemandangan yang menenangkan dan alami.

Para pengunjung dapat merasakan ketenangan saat menjelajahi gua yang luas, dengan formasi stalaktit dan stalagmit yang menakjubkan, serta menikmati udara sejuk yang khas daerah pegunungan.

Perjalanan menuju Liang Bua memerlukan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam dari Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, dan meskipun jaraknya cukup jauh, perjalanan yang melewati bukit-bukit hijau akan memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan.

Setibanya di lokasi, pengunjung dapat menggunakan jasa pemandu lokal yang tidak hanya akan membawa mereka menjelajahi gua, tetapi juga memberikan informasi tentang sejarah fosil yang ditemukan di sana.

Di sekitar gua, terdapat beberapa fasilitas sederhana seperti warung makan yang menyajikan hidangan khas Flores, serta area parkir bagi pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi.

Meskipun belum terkenal seperti destinasi wisata lain di Flores, Liang Bua menawarkan pengalaman wisata yang tenang dan autentik, cocok bagi mereka yang ingin menjelajah lebih dalam tentang sejarah manusia purba sambil menikmati keindahan alam.

Pemerintah Kabupaten Manggarai terus berupaya menjaga kelestarian Liang Bua sebagai situs bersejarah yang berharga.

Pengelolaan yang hati-hati dan konservasi yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi gua ini dari kerusakan, mengingat nilai sejarah dan ilmiahnya yang luar biasa. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Liang Bua, harapan besar adalah agar situs ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang tanpa mengurangi keaslian dan keindahan alamnya.

Mengunjungi Liang Bua adalah kesempatan langka untuk tidak hanya menyaksikan keindahan alam Flores, tetapi juga untuk melihat lebih dekat salah satu penemuan paling penting dalam sejarah arkeologi dunia.

Sebuah perjalanan ke gua ini tidak hanya sekadar wisata, tetapi juga sebuah langkah untuk menghargai warisan sejarah manusia yang luar biasa.(*)

Sumber (*/ragam/Ferdy Daud)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Indonesia–Iran, Berbagi Praktik Baik Penerapan Kab/Kota Layak Anak

    Indonesia–Iran, Berbagi Praktik Baik Penerapan Kab/Kota Layak Anak

    • calendar_month Rab, 18 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Loading

    Denpasar, Garda Indonesia | Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Iran telah memperpanjang kesepakatan bersama dalam melaksanakan program strategis sebagai wujud kerja sama dan persahabatan erat, terutama untuk mencapai kualitas hidup perempuan dan anak lebih baik dan komprehensif. Salah satunya melalui kegiatan Forum Internasional Berbagi Praktik Baik Implementasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) antara Indonesia dan Iran, yang […]

  • Sejarah Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Tahun 1861—Erupsi 2025

    Sejarah Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Tahun 1861—Erupsi 2025

    • calendar_month Kam, 19 Jun 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik intensif dalam dua tahun terakhir. Letusan terjadi lagi pada Selasa petang, 17 Juni 2025, dengan kolom abu setinggi lebih dari 10 kilometer yang menyebar ke segala arah, disertai awan panas dan hujan kerikil. Letusan tersebut menambah panjang catatan erupsi gunung yang […]

  • Langkah George Hadjoh Menuju Wali Kota Kupang (Bagian 5)

    Langkah George Hadjoh Menuju Wali Kota Kupang (Bagian 5)

    • calendar_month Ming, 12 Mei 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh : Roni Banase Kota Kupang menempati peringkat kedua  kota terkotor di Indonesia berdasarkan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Langkah edukatif dan preventif telah gencar dilakukan George Hadjoh saat mengemban amanah Pj. Wali Kota Kupang periode 2022—2023. Saat mengemban amanah Pj Wali Kota Kupang, George Hadjoh tak sungkan “terjun ke selokan” hingga menghirup aroma […]

  • Diperiksa Penyidik, Bupati TTS Jadi Saksi Dugaan Pencurian Kayu Cendana

    Diperiksa Penyidik, Bupati TTS Jadi Saksi Dugaan Pencurian Kayu Cendana

    • calendar_month Rab, 13 Apr 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    SoE, Garda Indonesia |  Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),  Egusem Piether Tahun didampingi 2 (dua) pengacara, yakni Stef Pobas dan Simon P. Tunmuni memenuhi panggilan penyidik Polres TTS pada Selasa, 12 April 2022, guna menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan pencurian kayu Cendana di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan […]

  • Bank NTT Donasi Pembangunan Gereja GMIT Kharisma Penfui

    Bank NTT Donasi Pembangunan Gereja GMIT Kharisma Penfui

    • calendar_month Sel, 8 Feb 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | PT. Bank Pembangunan Daerah (Bank NTT) menyerahkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) guna mendukung pembangunan Gereja GMIT Kharisma Penfui. Donasi Bank NTT tersebut diserahkan Kepala Divisi Rencorsec, Endri Wardono dan diterima langsung oleh ketua panitia pembangunan, Andrijanto Hauferson Angi didampingi Jefri Tapobali, anggota seksi dana. Kadiv […]

  • Belasan Ribu Warga Tidak Mampu di Kota Kupang Terima Bantuan Sosial Beras

    Belasan Ribu Warga Tidak Mampu di Kota Kupang Terima Bantuan Sosial Beras

    • calendar_month Kam, 17 Sep 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Sekitar 11.351 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Kupang menerima bantuan sosial beras dari Kementerian Sosial RI. Bantuan sosial beras ini merupakan salah satu program jaring pengaman sosial (JPS) dalam rangka penanganan dampak wabah Covid 19. Acara launching penyaluran bantuan sosial beras bagi KPM PKH oleh Wali Kota Kupang itu […]

expand_less