Berada tepat di di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, membuat tempat tersebut sangat ideal dijadikan pemukiman masa prasejarah.
Labuan Bajo | Keindahan yang dimiliki oleh Pulau Flores, NTT, memang tidak diragukan lagi. Melancong ke pulau yang satu ini rasanya tak melulu harus datang ke destinasi yang sudah sering dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga mancanegara. Pasalnya, Pulau Flores merupakan salah satu pulau yang menyimpan banyak keindahan yang luar biasa dan menakjubkan.
Jika, berkunjung ke pulau yang satu ini, kita akan disuguhkan dengan banyak hal-hal menarik, begitu juga dengan suvenir khas seperti kopi Flores dan kain tenun yang dikenal masyarakat luas.
Kopi khas pulau Flores ini memiliki cita rasa yang unik dan lezat sehingga kita tidak akan menemukannya di kopi-kopi pada umumnya sehingga kopi ini seringkali digunakan sebagai oleh-oleh, begitu juga dengan kain tenunnya. Selain itu, Pulau Flores juga terdapat situs purbakala yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan.
Jadi salah satu situs arkeologi penting dunia
Tentu ini sangat menarik! Di gua inilah ditemukan fosil Homo Floresiensis atau yang akarab disebut “Manusia Hobbit”. Uniknya, banyak penelitian menunjukkan manusia purba yang ditemukan berukuran kecil atau kerdil.
Pada 2001 ditemukan fosil yang hanya memiliki tinggi 100 cm dengan berat yang diperkirakan hanya 25 kg. Informasi tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan tahun 2001 yang merupakan kerja sama antara University of New England, Australia dengan Arkeolog Nasional. Manusia purba yang ada di gua ini memang mencuri perhatian dunia arkeologi karena dari berat dan tingginya mirip Hobbit.
Fosil ini ditemukan pada 2003 yang membuat nama Gua Liang Bua menjadi dikenal seluruh dunia. Nama Liang Bua sendiri diambil dari bahasa Manggarai berarti gua atau lubang sejuk. Gua ini adalah gua karst yang terbentuk karena proses cuaca. Gua ini menjadi tempat tinggal bagi manusia Homo Floresiensis atau Hobbit dari Flores, ini terlihat dengan ditemukan potongan rangka, rahang bawah, perkakas bekas Homo Erectus, serta sisa-sisa tulang Stegodon (gajah purba) kerdil, biawak raksasa, serta tikus besar. Hampir semua lapisan yang mengandung temuan tersebut berusia antara 95.000-12.000 tahun silam. Tak mengherankan arkeolog dari Belanda, Inggris, dan Indonesia menjadikan gua ini sebagai tempat penggalian dan penelitian sejak 1930-an.
Temuan mengguncang dunia arkeologi dan wawasan baru evolusi manusia
Gua Liang Bua, legendaris yang menyimpan jejak sejarah yang penting ini. Gua Liang Bua tersebut juga menawarkan keindahan alam yang memikat.
Berada tepat di di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, membuat tempat tersebut sangat ideal dijadikan pemukiman masa prasejarah.
Lokasi tersebut memiliki ukuran tinggi atap bagian dalam 25m, lebar 40m, dan panjang sekitar 50m. Lokasinya berada di sekitar 200m dari pertemuan sungai Wae Rancang dan Wae Mulu.
Melalui kedua sungai inilah temuan batuan keras dan artefak batu, seperti rijang, kalsedon dan tufa kersikan. Bisa dikatakan jika Goa Liang Bua Flores ini merupakan situs penting arkeolog di dunia karena dari sinilah ditemukan fosil Manusia Flores atau Homo Floresiensis.

Gua ini terletak di kaki bukit yang dikelilingi oleh hutan tropis yang hijau, menciptakan pemandangan yang menenangkan dan alami.
Para pengunjung dapat merasakan ketenangan saat menjelajahi gua yang luas, dengan formasi stalaktit dan stalagmit yang menakjubkan, serta menikmati udara sejuk yang khas daerah pegunungan.
Perjalanan menuju Liang Bua memerlukan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam dari Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, dan meskipun jaraknya cukup jauh, perjalanan yang melewati bukit-bukit hijau akan memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan.
Setibanya di lokasi, pengunjung dapat menggunakan jasa pemandu lokal yang tidak hanya akan membawa mereka menjelajahi gua, tetapi juga memberikan informasi tentang sejarah fosil yang ditemukan di sana.
Di sekitar gua, terdapat beberapa fasilitas sederhana seperti warung makan yang menyajikan hidangan khas Flores, serta area parkir bagi pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi.
Meskipun belum terkenal seperti destinasi wisata lain di Flores, Liang Bua menawarkan pengalaman wisata yang tenang dan autentik, cocok bagi mereka yang ingin menjelajah lebih dalam tentang sejarah manusia purba sambil menikmati keindahan alam.
Pemerintah Kabupaten Manggarai terus berupaya menjaga kelestarian Liang Bua sebagai situs bersejarah yang berharga.
Pengelolaan yang hati-hati dan konservasi yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi gua ini dari kerusakan, mengingat nilai sejarah dan ilmiahnya yang luar biasa. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Liang Bua, harapan besar adalah agar situs ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang tanpa mengurangi keaslian dan keindahan alamnya.
Mengunjungi Liang Bua adalah kesempatan langka untuk tidak hanya menyaksikan keindahan alam Flores, tetapi juga untuk melihat lebih dekat salah satu penemuan paling penting dalam sejarah arkeologi dunia.
Sebuah perjalanan ke gua ini tidak hanya sekadar wisata, tetapi juga sebuah langkah untuk menghargai warisan sejarah manusia yang luar biasa.(*)
Sumber (*/ragam/Ferdy Daud)