Elaborasi BI dan Unika Santu Paulus Ruteng Olah Potensi Pertanian NTT

Loading

Mahasiswa, tekan Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, diharapkan sebagai agen transformasi dan tak hanya berpikir untuk diri sendiri, melainkan menjadi solusi bagi masyarakat NTT.

 

Ruteng | Guna mendorong generasi muda Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi unggul dan inovatif, maka Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, hadir memberikan kuliah umum bertajuk “Leadership Overview: menjadi generasi muda NTT yang unggul, berdaya saing, dan peduli sesama” di Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Santu Paulus Ruteng pada Jumat, 25 April 2025,

Kuliah umum ini diikuti 240 mahasiswa berbagai jurusan Fakultas Pertanian dan Peternakan. Kegiatan ini merupakan sinergi dan elaborasi program antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dan Unika Santu Paulus Ruteng.

Rektor Unika Satu Paulus Ruteng Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic.,Theol menyampaikan bahwa kampus bukan sekadar ruang belajar teoritis, melainkan ladang pembentukan karakter pemuda untuk menjadi pemimpin masa depan.

Sebagai generasi muda saat ini, imbuh Agustinus Habur, mahasiswa tidak bisa hanya mengandalkan kecerdasan akademik, tetapi dibutuhkan juga keberanian untuk bertindak, berkolaborasi, dan berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi sesama. Selain itu, mahasiswa sebagai agen transformasi diharapkan tidak hanya berpikir untuk diri sendiri, melainkan menjadi solusi bagi masyarakat NTT.

Mencermati berbagai tantangan yang dihadapi, dalam pemaparan materinya, Kepala Perwakilan BI NTT, Agus Widjajti menekankan perlunya kreativitas, inovasi, dan keterampilan dari anak-anak muda untuk mengolah potensi pertanian Provinsi NTT sebagai sektor utama penyumbang ekonomi daerah.

Agus Widjajati pun mendorong agar generasi muda tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi mampu menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi produk, pengolahan hasil pertanian, pengemasan modern, serta pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran. “Saya yakin dan percaya bahwa generasi muda adalah pilar utama dalam pembangunan ekonomi. Melalui sinergi dengan Unika Santu Paulus Ruteng, kita bisa bersama-sama membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan ekonomi masa depan,” tandasnya.

Melalui sinergi ini, BI NTT dan Unika Santu Paulus Ruteng berkomitmen untuk bersama-sama menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik, kepedulian sosial yang tinggi dan siap berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Widjajati saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng. Foto : tim Humas BI NTT

Kuliah umum ini juga diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia khususnya generasi muda NTT yang unggul, adaptif, inovatif, kolaboratif, serta mampu menjadi agen perubahan dalam transformasi sosial dan ekonomi daerah.

Tak hanya kepada mahasiswa dan civitas akademik, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Manggarai, Kepala BI NTT juga menyampaikan hal serupa kepada seluruh anggota kelompok Petani Muda Milenial, Desa Golo Loni, Kecamatan Rana Mese, Manggarai Timur.

“Apa yang sedang dilakukan oleh teman-teman kelompok tani muda, ini luar biasa potensi yang harus terus dikembangkan, apalagi Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur ini daerah strategis penyangga Labuan Bajo sebagai pariwisata premium. Namun, apa yang diproduksi oleh teman-teman di sini harus sesuai juga dengan kebutuhan pasar Labuan Bajo, baik kebutuhan untuk hotel maupun restoran. Ini supaya apa yang kita tanam di sini bisa langsung diterima oleh pasar, dan harus diproduksi secara kontinu”, ujarnya.

Agus Widjajati juga menekankan pertanian bukan hanya tentang produksi, tetapi tentang membangun sinergi, memperkuat ekosistem pertanian, dan menghubungkan produk lokal ke pasar yang lebih luas.

Turut hadir dalam kegiatan dimaksud, Wakil Bupati Manggarai Timur, Sekda Kabupaten Manggarai Timur, Kepala Desa Golo Loni, Ketua dan Anggota Kelompok Tani dan Masyarakat.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan panen perdana komoditas hortikultura, untuk menandai keberhasilan kelompok tani dalam mengelola atau budidaya tanaman pangan. Pada momentum ini, kelompok tani didorong untuk terus meningkatkan produktivitas, menerapkan inovasi teknologi, dan memperluas jejaring pasar sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal sekaligus menopang stabilitas pangan nasional.

Semangat kolaborasi, kerja keras, dan inovasi yang terbangun dari momen ini menjadi modal berharga untuk mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan di tengah tantangan global.(*)

Sumber (*/tim Humas BI NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *