Presiden Jokowi Resmikan Tol Desari, Jalan Kawasan Jabodetabek Semakin Lengkap

Loading

Jakarta,gardaindonesia.id–Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) sebagai Megapolitan dengan inti Kota Jakarta merupakan kawasan perkotaan multifungsi sebagai pusat pemerintahan, bisnis dan jasa, pendidikan, wisata dan budaya memerlukan dukungan struktur jaringan jalan yang kuat dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

Selain jaringan jalan arteri, Pemerintah secara bertahap sejak akhir tahun 80-an telah membentuk struktur jaringan jalan bebas hambatan untuk menghubungkan antar pusat kegiatan pembentuk struktur ruang kawasan dan mendukung perkembangan Jabodetabek yang pesat. Kebutuhan kelancaran konektivitas antara Jakarta dengan kota-kota di bagian selatan, timur dan barat, memunculkan pembangunan Tol Jagorawi, Tol Jakarta – Cikampek dan Tol Jakarta-Tangerang-Merak.

Selain itu juga dibangun jalan radial (lingkar) yakni Tol Dalam Kota sepanjang 46 Km dan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) sepanjang 76 Km yang sudah selesai dan digunakan. Saat ini fokus Pemerintah adalah penyelesaian Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR 2) sepanjang 109 Km mulai dari Cengkareng – Serpong – Cimanggis – Cibitung – Cilincing. Selain jalan radial juga dibangun jalan axis yang menghubungkan kota-kota penyangga dengan pusat kota, salah satunya Tol Depok-Antasari yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo penggunaannya untuk seksi 1 ruas Antasari-Brigif sepanjang 5,8 Km, Kamis (27/9/2018).

Tol Desari yang memiliki total panjang 21,6 Km ditargetkan akan rampung seluruhnya pada tahun 2019. Pembangunan Tol ini rencananya akan dilanjutkan hingga Salabenda, Kabupaten Bogor sepanjang 6,5 Km dan akan terkoneksi dengan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR). Nantinya, apabila telah rampung pada tahun 2021, ruas tol ini akan mengurangi beban lalu lintas Tol Jagorawi. Disamping itu mempercepat waktu tempuh penduduk di Selatan Jakarta menuju Bogor.

“Satu lagi jalan tol yang diresmikan hari ini yakni Jalan Tol Depok-Antasari seksi I. Diharapkan dapat mempercepat mobilitas orang dan barang dari Jakarta menuju Depok,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan pengoperasian Tol Desari, Seksi I ruas Antasari – Brigif di Gerbang Tol Cilandak Utama.

Turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Tito Sulistio.

Dikatakan Presiden, pembangunan jalan tol ini merupakan salah satu contoh kerjasama yang baik antara swasta dengan BUMN, yakni antara PT CMNP dengan BUMN yakni PT Waskita Toll Road dan PT Pembangunan Perumahan (PP). “Kalau kerjasama seperti ini dilakukan terus saya kira pembangunan tol dapat cepat diselesaikan,” ujar Presiden Jokowi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bila Tol ini tersambung sampai Bogor, maka bisa mengurangi sekitar 30-40 persen arus lalu lintas pada ruas tol Jagorawi. “Biaya investasinya Rp 4,8 triliun, apabila diteruskan hingga Bogor nilai investasinya bertambah menjadi sekitar Rp 6,5 triliun. Besaran tarifnya akan diupayakan maksimal Rp 1.500 per km. Salah satunya dengan perpanjangan masa konsesi yang saat ini berlaku untuk 40 tahun,” jelas Menteri Basuki.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ mengatakan, hingga saat ini Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Desari untuk rencana pembangunannya masih sampai Depok. Rencana penambahan ruang lingkup PPJT Tol Desari hingga ke Salabenda, Bogor dalam tahap pembahasan akhir.

Pembangunan Tol Desari terbagi dalam tiga seksi yaitu, seksi I ruas Antasari – Brigif/Cinere sepanjang 5,80 Km, seksi II ruas Brigif – Sawangan sepanjang 6,30 Km dan seksi III Sawangan – Bojong Gede, Bogor sepanjang 9,5 Km. Dengan diresmikannya ruas Antasari – Brigif akan memangkas jarak dan waktu tempuh Antasari ke Brigiff dari semula sekitar 20-25 menit menjadi hanya 4-5 menit.

Nilai investasi keseluruhan tol Depok – Antasari sebesar Rp 4,886 triliun dengan biaya konstruksi sebesar Rp 3,334 triliun. Pengusahaan Tol Desari dilakukan PT Citra Waspphutowa dengan saham mayoritas dimiliki PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) sebesar 62,50 %, PT Waskita Toll Road sebesar 25 % dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar 12,50 %.

Turut mendampingi Menteri Basuki, antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti, Inspektur Jenderal Widiarto, Direktur Jenderal Bina Marga Sugyartanto, dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna.(*/Biro KomPub PUPR)