Forkomnas P3A Berkolaborasi Menghelat Penguatan Peran Keluarga

Loading

Depok, gardaindonesia.id | Menyadari pentingnya peran keluarga dalam memperkuat tumbuh kembang anak dan perlindungan perempuan maka Kementerian PPPA melalui Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Bidang Perlindungan Hak Anak Forum Komunikasi Nasional Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Forkomnas P3A) menyelenggarakan seminar dan kursus Penguatan Peran Keluarga untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak, Sabtu, 1 Desember 2018 di Kampung Wisata Edukasi Haula, Depok.

Kegiatan ini sebagai kerjasama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI), Forkomnas P3A, RumahSiwi Institute, dan Pusat Kajian Kepemudaan (Puskamuda).

Acara dibuka oleh Syaiful, perwakilan Sekjen Forkomnas P3A, yang kemudian dilanjutkan materi “Menjadi Orang Tua Dambaan” oleh Ustadz Ardhy Surya Nugraha, S.E.I (Da’i Muda, Founder DUGEM, Ketua Ikatan Muballigh Motivator Indonesia) dan ‘Konvensi Hak Anak dan Pengasuhan Anak Berbasis Gender’ oleh Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS (Perwakilan Forkomnas, Dosen IPB, Pakar Hak Anak) yang kemudian ditutup makan siang untuk sesi pagi.

Sesi siang dilanjutkan ke dalam 2(dua) kegiatan: workshop pembuatan kurma coklat untuk ibu-ibu setempat oleh Ir. Sri Subiyanti dan tim; dan short course untuk pendampingan ABK oleh Dr. Suharsiwi, M.Pd yg didampingi oleh Derry Fahrizal Ulum dan Firyal Dhiyaul Haqqi sebagai volunteer orang muda.

Peserta sebanyak 50 orang, terdiri dari perwakilan orang tua, pendamping Anak Berkebutuhan Khusus(ABK), guru PAUD/TK/SD inklusif, baik laki-laki maupun perempuan

“Kegiatan ini memberi motivasi dan penguatan bahwa peran keluarga itu penting, rumah kita jangan seperti rumah laba-laba yang rapuh, hidup tanpa Landasan Agama, dan jangan sampai melanggar ketentuan yang ada di konvensi hak anak karena ada hukum yang mengatur,” ujar salah satu peserta kegiatan.

Lain sisi, peserta lain memberikan masukan, “Kegiatan seperti ini sebaiknya secara reguler dilakukan. Diskusi harus terus dilakukan di kampung-kampung antar tetangga, termasuk melibatkan remaja agar keluarga semakin kuat dan kokoh, jauh dari kekerasan”.

Sumber berita (*/Forkomnas P3A)
Editor (*/rony banase )