Gerakan Kupang Hijau Berdayakan 62 Mitra Usaha Tanpa Gunakan APBD Kota Kupang

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Gerakan Kupang Hijau yang diinisiasi oleh Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dan didukung oleh Tim Gerakan Kupang Hijau (GKH) yang diketuai oleh Harry Alexander Riwu Kaho membuat terobosan baru dengan memberdayakan dan bekerja sama dengan para pelaku usaha atau mitra usaha Bank NTT. Penerapan kerja sama tersebut dilakukan oleh Ketua Gerakan Kupang Hijau, Harry Alexander Riwu Kaho yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur Utama Bank NTT.

Harry Alexander Riwu Kaho dalam keterangan pers yang dihelat pada Jumat, 10 Juli 2020 di Aula Garuda Lantai II Kantor Wali Kota Kupang menyampaikan bahwa Tim Gerakan Kupang Hijau yang terdiri dari 8 orang dan telah melakukan langkah-langkah untuk menjadikan Kota Kupang layak huni, ramah lingkungan, nyaman, dan asri.

“Kegiatan awal pencanangan Gerakan Kupang Hijau telah dilakukan dengan penanaman pohon di Penkase, Kecamatan Alak, program kedua berupa jebakan air dengan Unkris, dan ketiga akan dilakukan penanaman pohon dengan para stakeholder yang berada di Kota Kupang,” urai Alex kepada para awak media.

Alex Riwu Kaho saat mendampingi Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore; Penjabat Sekda Kota Kupang, Ely Wairata; mengungkapkan bahwa tim Gerakan Kupang Hijau tidak menggunakan APBD Kota Kupang. “Kami memberdayakan semua potensi dengan berkolaborasi dan bersinergi bersama Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan, DPD REI, dan pihak swasta lainnya,” bebernya seraya berujar upaya ini dilakukan sebagai upaya menerjemahkan program kerja Wali Kota Kupang.

Alex Riwu Kaho pun menyampaikan kegiatan ketiga Gerakan Kupang Hijau dicanangkan bersamaan dengan HUT ke-58 Bank NTT dengan menghelat Gowes bersama yang mengambil start di depan Kantor Bank Indonesia Kupang pada Sabtu, 11 Juli 2020 pukul 05.30 WITA, kemudian menuju ke lokasi penanaman 2.000 pohon di sekitar Jembatan Petuk, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa.

“Dari 125 proposal yang disebarkan, terang Alex, diperoleh sebanyak 62 mitra usaha yang memberikan respons dengan menyerahkan bantuan dana terhimpun sebesar Rp.300 juta untuk pengadaan bibit,” ujar Alex

Sementara itu, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore mengatakan, pemerintah kota terus menjadikan prioritas tiga program yakni memerangi sampah plastik, membuat jebakan air, dan menanam pohon. “Kami menargetkan pada 2021 Kota Kupang sudah terlihat hijau dengan banyaknya tanaman pohon yang tumbuh di daerah ini.

“Tim Gerakan Kupang Hijau tidak menggunakan APBD dan membangun tidak berdasarkan anggaran, karena jika hanya mengandalkan anggaran, maka Kota Kupang tidak bergerak maju, sehingga kita tidak dianggap Kampung Kupang, namun Kota Kupang,” tegas Wali Kota Jefri.

Pola yang diterapkan Tim Gerakan Kupang Hijau, urai Wali Kota Jefri, dengan membuat paket pertama bernilai Rp.5 juta, paket kedua senilai Rp.8 Juta, dan paket ketiga senilai Rp.10 juta. “Dan paket ini berupa jenis pohon yang telah ditetapkan seperti pohon Trambesi, dan lain-lain,” ungkapnya.

Upaya ini, jelas Wali Kota Jefri, untuk mengajak para stakeholder atau pelaku usaha untuk menanam pohon di wilayah kantor atau lokasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Kupang. “Mereka juga dapat menanam di Lokasi yang diinginkan dengan harapan ke depan Kota Kupang bakal semakin hijau,” tandas Wali Kota Jefri.

Penulis dan editor (+rony banase)
Foto utama oleh Nikson Spektrum