Agus Taolin : Untuk Kebutuhan Dasar Masyarakat, Kita Jangan Bikin Proyek

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Calon Bupati Belu periode 2020—2025 dari paket SEHATI, nomor urut 2, Agustinus Taolin yang berpasangan dengan Aloysius Haleserens, menegaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tidak mampu di Kabupaten Belu, tidak boleh bikin proyek. Hal ini dikatakan Agus Taolin dalam segmen keempat Debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belu 2020 di Aula Hotel Matahari Atambua, pada Jumat, 30 Oktober 2020.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/10/30/debat-i-pilkada-belu-agus-taolin-uu-jamin-berobat-gratis-pakai-ktp/

Menurut Agus Taolin, sapaan karib dokter ahli penyakit dalam tersebut, bahwa paket SEHATI hadir untuk meng-cover seluruh keluhan warga tidak mampu berkaitan dengan hak memperoleh kesehatan GRATIS dari pemerintah.

Paket SEHATI, lanjut Agus Taolin, sudah membaca pasal 65 UU nomor 23 tahun 2014, kepala daerah mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Dari segi anggaran, pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran itu ke pemerintah daerah. Di situlah, keberpihakan pemimpin untuk masyarakatnya. Oleh karena itu, kalau paket SEHATI terpilih, tidak perlu meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), pasalnya dalam kenyataan, tiga puluh ribu warga Belu dalam lima tahun terakhir, tidak punya akses sama sekali untuk kesehatan.

Menurut Agus Taolin, paket SEHATI hadir dengan menggunakan metode Fee for Service (metode pembayaran rumah sakit berjenis retrospektif, dimana pembayaran ditetapkan setelah pelayanan kesehatan diberikan, Ketua National Casemix Center [NCC], Bambang Wibowo), pada saat anggaran belum cukup. Selain itu, paket SEHATI juga akan menggunakan metode Total Coverage untuk BPJS pada saat anggaran di Kabupaten Belu sudah mencukupi.

Agus Taolin pun meminta agar masyarakat Belu tidak usah khawatir, lantaran paket SEHATI sudah mempelajari undang – undangnya. Demikian juga, dari segi anggaran dua puluh miliar lebih itu, perlu sinkronisasi dan prioritas dalam anggaran.

“Hari ini, orang perlu makan, perlu obat, kita jangan bikin proyek. Kita sisihkan anggaran itu untuk kebutuhan dasar masyarakat, untuk orang hidup, orang sehat. Kami jalan ke desa – desa, sangat banyak orang yang tidak berdaya. Surat Keterangan Tidak Mampu ini, sampai di sana, obat tidak ada. Bahkan, sudah pakai KIS pun, sampai di sana suruh beli obat lagi. Karena itu, kendali mutu, kendali biaya, kalau kita tidak paham, maka ini akan menjadi kesusahan. Tidak usah takut fraud! Petugas kesehatan dan medis cukup punya hati untuk melayani,” tandasnya.

Agus Taolin, dalam closing statement-nya mengajak masyarakat Belu untuk memilih pemimpin yang tahu dan memahami tentang kesusahan masyarakat Belu. Paket SEHATI, tahu masyarakat Belu sedang dalam kesusahan. Susah dalam bertani, susah dalam beternak, susah mencari usaha, susah dalam air bersih, susah dalam berbagai macam aspek kehidupan dasar masyarakat Belu.

“Kami hadir di sini untuk itu. Pilih pemimpin, pilih paket SEHATI, pilih dr. Agustinus Taolin dan Aloysius Haleserens, pilih nomor dua di tanggal 9 Desember. Semoga kami bisa membantu bapak ibu semua untuk keluar dari kesulitan ini. Kami bekerja dengan HATI, salam sejahtera untuk kita semua,” tutur Agus Taolin mengakhiri. (*)

Penulis + foto (*/Herminus Halek)
Editor: (+ rony banase)