9 Bulan Terpuruk, IMO-Indonesia Siap Gemakan Wisata Nusantara

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada industri wisata tanah air, terpuruknya sektor pariwisata 9 (sembilan) bulan terakhir sejak pandemi membuat banyak pihak merasa turut prihatin.

Ketua Umum IMO Indonesia, Yakub F Ismail pada Sabtu, 21 November 2020, menyampaikan industri pariwisata adalah salah satu sektor strategis nasional yang memiliki banyak industri turunan dan menjadi roda penggerak ekonomi di wilayah.

“Atas kondisi tersebut, kami IMO-Indonesia (organisasi badan usaha media online -red) tergerak untuk membantu bangkitnya industri pariwisata di seluruh wilayah tanah air dalam bentuk pemberitaan,” ucap Yakub.

Tentunya, imbuh Yakub, sebagai organisasi media online kami membuka ruang agar dapat bersinergi dengan banyak pihak baik di tingkat nasional dan regional agar kiranya partisipasi tersebut dapat segera terwujud dengan berbagai terobosan serta berbagai program.

“Adapun upaya tersebut kami lakukan sebagai bakti dan cinta kami kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tengah dilanda pandemi COVID-19,” tandas Yakub.

Yakub pun menuturkan bahwa media khususnya online adalah mitra yang strategis dalam menggaungkan pariwisata nusantara, “Untuk itu…, kami juga mengimbau kepada segenap dewan pimpinan wilayah agar dapat turut ambil bagian dengan bersinergi bersama Dinas Pariwisata Provinsi dan kabupaten/kota di wilayah,” imbaunya.

Kiranya, IMO Indonesia akan menyampaikan sinergitas kepada Asosiasi Pemerintahan Kota (APEKSI -red), Asosiasi Pemerintahan Kabupaten (APKASI-red), Asosiasi Pariwisata serta Kadin Indonesia sebagai wadah dari dunia usaha dan selanjutnya secara bersama sama mencari terobosan agar dapat menggemakan wisata nusantara dengan tetap menyelaraskan penerapan protokol kesehatan.

“Sehingga sektor pariwisata dapat survive dan memayungi industri UMKM turunannya, hal ini tentunya sejalan dengan upaya dari Kementerian Pariwisata sekaligus menjadi peta jalan wisata di berbagai daerah yang akan menjadi laporan kami kepada Kementerian Pariwisata,” pungkasnya.(*)

Sumber (*/tim)
Foto utama (*/istimewa)
Editor (+rony banase)