Rumah Sakit Tentara Atambua Helat Simulasi Vaksinasi Covid-19

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Rumah Sakit Tk. IV 09.07.04 (Rumah Sakit Tentara) Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, para vaksinator dari puskesmas dan Satgas Pamtas RI–RDTL Sektor Timur, Yonif Raider Khusus 744 Satya Yudha Bakti menyelenggarakan simulasi vaksinasi Covid–19 di halaman Rumah Sakit Tentara, pada Senin, 11 Januari 2021.

Mekanisme pelayanannya, peserta penerima vaksinasi mendapatkan notifikasi SMS dari BBCS berupa tiket elektronik (e-ticket) untuk pelaksanaan pemberian vaksin Covid–19. Peserta yang datang wajib menggunakan masker dan mencuci tangan, mengukur suhu tubuh dan diarahkan ke ruang tunggu.

Dalam satu sesi pemberian vaksin, peserta dibatasi 15 orang dengan jarak duduk antara 1—2 meter. Jika ada peserta yang memiliki suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celsius, maka diarahkan untuk memeriksakan diri ke layanan dokter umum. Selanjutnya, peserta menuju ke meja 1 (pendaftaran), ke meja 2 (skrining) untuk periksa fisik sederhana, ke meja 3 (vaksinasi)  untuk disuntik pada lengan kiri atas, dan terakhir ke meja 4 (pencatatan).

Pjs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV 09.07.04 Atambua, Lettu CKM, drg. Malik Hanro Agam menjelaskan, pihaknya yang pertama mengadakan simulasi vaksin Covid–19, dan hal tersebut telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Belu.

Pjs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV 09.07.04 Atambua, Lettu CKM, drg. Malik Hanro Agam

“Kami siap sebagai pionir untuk mengadakan simulasi vaksin Covid. Jadi, dari dinas kesehatan sendiri menitipkan agar rumah sakit tentara bisa menjadi contoh bagi puskesmas–puskesmas lain untuk mengadakan simulasi vaksin. Ini, bagian dari sosialisasi. Jadi, harapannya agar masyarakat Belu tidak takut untuk dilakukan vaksinasi covid”, ungkap Malik Hanro Agam.

Untuk pemberian vaksinasi Covid–19, tandas Malik, ditunggu dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Seberapa pun yang dikirim, pihaknya siap untuk membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Florianus Nahak menuturkan, bahwa tenaga kesehatan yang dipersiapkan untuk melaksanakan vaksin berjumlah 17 puskesmas. Gelombang pertama, tenaga kesehatan yang sudah masuk dalam aplikasi untuk mendapatkan vaksin sebanyak 1.406 orang. Sedangkan, para pejabat akan dilakukan pada gelombang kedua.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Florianus Nahak

Pelatihan vaksinator regional yang meliputi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan Utara dilakukan secara serentak melalui aplikasi zoom meeting pada 7—9 dan 11—13 Januari 2021.

“Vaksin sudah tiba di provinsi, tetapi belum distribusi ke kabupaten. Hari ini, kepala bidang P2P akan koordinasi ke provinsi untuk mendapat kepastian informasi tentang waktu pendistribusian. Imbauan untuk masyarakat, tolong taati 3M, masker, mencuci tangan dan menjaga jarak”, ujar Plt. Dinkes Kabupaten Belu.

Berkaitan dengan penutupan sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Belu, Plt. Dinkes menambahkan, pasien akan dirujuk ke faskes lain setelah dilakukan rapid antigen terlebih dahulu untuk memastikan status pasien positif atau negatif. “Kalau positif, tentu kita tidak bisa rujuk. Kalau kondisi kuat, dia bisa karantina mandiri. Kalau tidak, kita karantinakan dia. Sementara, kita sudah siapkan KKP di Haliwen untuk menjadi tempat karantina”, paparnya.   (*)

Penulis: (*/Herminus Halek)