Belu-NTT, Garda Indonesia | Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten Belu yang diketuai oleh Rm. Kristianus Fallo, Pr., bersama Plh. Bupati Belu, Frans Manafe, anggota DPRD, Theodorus Seran Tefa, dan perwakilan Dinas Perpustakaan Belu berkunjung ke Taman Baca Masyarakat (TBM) Lopo Cerdas Sabar di Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu, 14 Maret 2021.
Kehadiran FTBM di TBM Lopo Cerdas Manumutin, jelas Romo Kris, sapaan akrabnya, selain berdonasi buku, juga sosialisasi tentang FTBM.
FTBM Belu saat ini, urai Romo Kris Fallo, bergerak di 6 bidang literasi dasar, yaitu literasi baca–tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi budaya, literasi keuangan, dan literasi digital, sembari menyebutkan literasi – literasi lainnya seperti literasi pariwisata, literalasi pertanian, literasi peternakan, literasi kesehatan yang akan diupayakan sesuai kondisi konkret dan kebutuhan masyarakat.
“Tujuan Sahabat Literasi adalah mencerdaskan anak-anak bangsa, sebagaimana tertuang dalam mukadimah UUD ‘45 dan AD/ART FTBM. FTBM di wilayah perbatasan ini memiliki mimpi mengakomodir kelompok pegiat literasi yang sudah ada, dan mendorong terbentuknya kelompok literasi baru di kota hingga ke daerah – daerah. Target kami adalah 1 desa, minimal 1 kelompok literasi”, ulas pastor pembantu di Katedral Atambua itu.
TBM Lopo Cerdas, menurut Romo Kris, adalah salah satu kelompok binaan FTBM. Karena itu, perlu adanya keterlibatan pemerintah. “Sehingga, dalam kunjungan itu kita undang Plh. Bupati, anggota DPRD dan dinas perpustakaan untuk turut hadir. Kita mau tunjukkan kepada pemerintah bahwa kita ada gerakan – gerakan literasi berkelompok”, terangnya.
Selain itu, kehadiran FTBM di TBM Lopo Cerdas Sabar tersebut, guna memberikan motivasi dan semangat kepada para pembinanya dalam mendidik para anggota dengan misi memperjuangkan wilayah Kabupaten Belu sebagai Kabupaten Literasi. “Karena itu, kita meminta dukungan pemerintah Kabupaten Belu dalam pergerakan ini. Tujuan lain hadirnya FTBM ini untuk mengembalikan minat membaca, terutama bagi anak–anak. Sejauh ini, sudah ada sekitar 30–an kelompok yang terbentuk dan tersebar di wilayah Kabupaten Belu”, tandas Romo Kris Fallo.
Program tahunan FTBM, tambah Romo Kris Fallo, pihaknya akan mengunjungi setiap kelompok binaan yang sudah terbentuk, membentuk kelompok literasi baru, buka sumbangan (open donasi) buku dari masyarakat, mempromosikan destinasi wisata, dan menggelar lomba menulis antarkelompok literasi.
“Siapa pun yang memiliki buku–buku bekas, yang tidak dipakai lagi, bisa disumbangkan kepada kami untuk disebarkan ke setiap kelompok literasi,” pinta Romo Kris Fallo.
Untuk diketahui, FTBM Kabupaten Belu, resmi dibentuk pada tanggal 27 Januari 2021 dengan merujuk pada SK pengurus wilayah FTBM Provinsi NTT, tanggal 27 Januari 2021, periode 2021—2026, dan diketuai oleh Romo Kristianus Fallo, Pr. (*)
Penulis: (*/ Herminus Halek)