Naik Perahu Nelayan ke Desa Pukuafu, Bupati Rote Bantu Warga Terdampak

Loading

Rote Ndao-NTT, Garda Indonesia | Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu, S.E. mengunjungi dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak Badai Seroja di Desa Pukuafu, Kecamatan Landuleko, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 21 April 2021.

Bertolak dari Ba’a (Ibu Kota Kabupaten Rote Ndao) dengan menempuh perjalanan darat sekitar 1 jam 30 menit ke Pelabuhan Rakyat Lokonamon Mulut Seribu kemudian  menggunakan perahu nelayan ke Desa Pukuafu (kurang lebih 1 jam), Bupati Rote didampingi Wakil Bupati, Stefanus Saek; Danlanal Rote, Letkol Laut Anis Latief; Kapolsek Rote Timur, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Army Saek; Kadis PMD, Kasatpol PP, Kabag Umum, Handrian Bessie; dan Plt. Kadis Kesehatan, dr. Veby Riwu; rela basah demi membantu masyarakat.

Untuk diketahui, Desa Pukuafu belum memiliki dermaga, sehingga Paulina Haning Bullu (Bupati Perempuan Pertama di NTT) dan rombongan harus rela basah karena harus memindahkan bantuan dari perahu nelayan ke sampan (perahu kecil, red) untuk menjangkau daratan lalu membagikan bantuan kemanusiaan berupa sembako, selimut dan tikar kepada 124 kepala keluarga.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu mengambil sendiri dan menyerahkan bantuan sembako kepada lansia perempuan di Desa Pukuafu

Selain bantuan kemanusiaan, juga dilaksanakan pengobatan gratis bagi warga Desa Pukuafu dalam momentum Hari Kartini tahun 2021. “Satu orang dapat 2 (dua), ini mama punya dua,” ujar Bupati Paulina Haning Bullu sambil menenteng dan menaruh bantuan sembako di hadapan  lansia perempuan yang berhak menerima bantuan kemanusiaan sembari mengatakan, “Kami juga membawa selimut, tikar, susu untuk anak-anak, biskuit, masker, dan akan diatur oleh Mama Desa (Kepala Desa Pukuafu, red). Kami hanya bagi simbolis saja.”

Di hadapan warga Desa Pukuafu, Bupati Paulina Haning Bullu, menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan biaya semacam kos sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu) per bulan bagi yang mengungsi karena rumahnya rusak akibat Badai Seroja. “Ada yang mengungsi,” tanyanya kepada warga dan Kepala Desa Pukuafu dan dijawab, “Tidak Ada!”

Bupati Rote Ndao juga mengimbau masyarakat jika telah memperbaiki rumah secara mandiri, maka harus menyimpan nota atau kuitansi dikumpulkan agar dapat dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. “Jadi, beli kayu berapa, seng berapa lembar, harus ada nota. Supaya dapat dipertanggungjawabkan dan uang yang telah dikeluarkan dapat diganti kembali,” terangnya.

Usai memberikan bantuan kemanusiaan 250 paket sembako, 250 selimut, dan 150 tikar kepada warga Desa Pukuafu, Bupati Rote Ndao beserta rombongan, meninggalkan lokasi menggunakan perahu nelayan menuju Mulut Seribu dan selanjutnya kembali ke Ba’a.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Foto oleh Jery–RoteTV