Otan, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memberikan apresiasi kepada jajaran DPD PAPPRI NTT di bawah kepemimpinan Adriana Kalla, atau akrab dikenal Aki Kalla bersama seluruh DPC PAPPRI se-NTT pada Jumat, 12 November 2021, melaksanakan rapat kerja daerah (Rakerda) perdana di Pantai Otan, Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang.
Hadir bersama Mr. James, owner Nihiwatu Resort di Sumba Barat, Gubernur VBL mengungkapkan rasa sukacitanya karena PAPPRI dan Rumah Musi Siloam (RMS) dapat berkolaborasi menyelenggarakan sebuah konser musik memperkenalkan NTT yang kaya akan ragam seni dan budaya, serta dapat terus diminati dari generasi ke generasi termasuk Generasi Z karena performa dari para talen yang luar biasa.
“Selamat datang di Pulau Semau, pulau yang indah dengan pilihan spot wisata pantai yang sangat eksotik, pantai dengan pasir putih, laut yang biru memang sangat excited untuk dinikmati,” ungkap Putera Semau yang baru saja meraih gelar doktor di bidang pariwisata tersebut.
“Saya sangat bangga karena dalam waktu singkat jajaran DPD PAPPRI NTT dapat memindahkan lokasi penyelenggaraan Rakerda PAPPRI ini, yang dari semula di Kota Kupang ke kawasan Pantai Wisata Otan di Pulau Semau ini. Hal ini membuktikan komitmen tinggi dari PAPPRI NTT untuk mendukung pariwisata, dan bersama pemerintah Provinsi NTT menggaung Pulau Semau sebagai Pulau Musik di NTT,” tekan Gubernur VBL.
VBL yang dijuluki Putra dari Nusa Bungtilu ini pun menekankan bahwa seni dapat mempersatukan manusia, seni itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan manusia. “Jadi, kalau siapa yang tidak punya nilai seni dalam hidupnya, maka pasti kehidupan berbudaya dan bermasyarakatnya juga tidak akan maju. Karena seniman atau seni menunjukkan kualitas peradaban manusia,” paparnya.
Lebih lanjut VBL meminta PAPPRI sebagai bagian yang penting yang tidak terpisahkan di dalam desain pembangunan NTT Bangkit menuju masyarakat sejahtera, berpikir baru untuk melahirkan seniman-seniman hebat.
“Sebagai gubernur tentunya saya akan mengarahkan para bupati dan wali kota, untuk berperan aktif dalam membangun seni di Nusa Tenggara Timur. Karena tidak ada pilihan, sekali lagi tidak ada pilihan lain, selain memajukan seni itu sendiri. Manusia itu utuh dan sempurna kalau filsafat dan seni itu dapat dipahami secara proporsional dalam hidupnya. Dan itu merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Kalau hanya mengerti filsafat, tidak mengerti seni, maka tidak itu lengkap. Jadi mulai epistemologi sampai aksiologi, nilai keindahan dan nilai kegunaan pada aksiologi itu yang sedang kita bangun,” tegas Mantan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI tersebut.
Gubernur VBL berharap PAPPRI sebagai organisasi harus terus bergerak dan meminta Aki Kalla melalui PAPPRI, dapat melatih orang untuk bisa bernyanyi dengan benar.
Ketua Umum DPP PAPRRI, A. M. Hendropiyono saat menyampaikan sambutan melalui tayangan video, menyatakan rasa terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan kegiatan Rakerda di Pulau Semau.
“Saya senang DPD PAPPRI melalui panitia telah bekerja keras untuk kegiatan ini, dan telah melaksanakannya dengan baik di Pantai Otan, Pulau Semau. Sengaja dilaksanakan di Pulau Semau, karena di tempat inilah akan ditemui aura positif untuk terus mengembangkan konsep pengembangan pariwisata, seni, budaya dan musik secara harmonis. Di sini peran PAPPRI ingin menciptakan sebuah centre of excellent ‘pusat keunggulan’ dari poin tersebut,” jelas Hendropiyono.
Selanjutnya, Hendropiyono juga menambahkan keyakinannya bahwa PAPPRI yang beranggotakan orang-orang yang mencintai seni dapat mengembangkan seni itu sendiri dengan lebih baik lagi dan dapat berkolaborasi dengan unsur-unsur pendukung lainnya, salah satunya adalah pariwisata.
Adriana Buna Kalla, yang biasa dikenal dengan panggilan Aki Kalla, selaku Ketua DPD PAPPRI NTT mengatakan bahwa kegiatan rakerda perdana ini, berhasil dilaksanakan melalui kerja keras dalam penantian panjang, oleh karena adanya Pandemi Covid-19.
“Seniman berkarya membangun negeri, itulah tema dari penyelenggaraan kegiatan rakerda yang kami satukan dengan kegiatan konser, karena kami menyadari bahwa di tengah surutnya perkembangan musik di Indonesia, khususnya di NTT, PAPPRI NTT ingin bangkit dan membuktikan bahwa PAPPRI tetap eksis dalam karya. Covid tidak dapat membunuh kreativitas, tapi kreativitas dapat membunuh Covid-19. Oleh sebab itu, rakerda ini ingin mengajak semua insan seni NTT, mari sama-sama kita bersinergi memberi energi positif untuk ikut membangun negeri Indonesia, lebih khusus Flobamorata tercinta,” ungkap Penyanyi legendaris NTT yang juga pendiri Rumah Musik Siloam ini.
Lebih lanjut Aki Kalla memohon dukungan kepada Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten/Kota se NTT untuk terus memberi perhatian optimal kepada para seniman, agar seniman semakin dihargai melalui karya-karyanya.
“Kami mohon dukungan untuk setiap karya yang pantas mendapatkan royalty, penghargaan kepada para seniman berprestasi, serta peluang usaha dengan standar harga yang ditetapkan untuk profesi masing-masing,” pinta penyanyi kondang NTT berdarah Alor tersebut.
Konser Seni bersama tersebut menghadirkan performa dari sejumlah talen luar biasa dari DPC –DPC PAPPRI se-NTT, baik secara luring maupun melalui video rekaman yang ditampilkan, dan para seniman cilik yang telah dididik di RMS sejak 5 tahun lalu. Konser tersebut sengaja dihelat sebagai syukuran HUT ke-5 RMS yang berdiri pada 19 Juni 2016.
Kegiatan Rakerda PAPPRI dan Konser Rumah Musik Siloam tersebut dilaksanakan dalam kedisiplinan terhadap protokol kesehatan, dan setiap peserta yang hadir telah mendapatkan hasil negatif dari swab antigen sebelum mengikuti kegiatan tersebut.
Rakerda perdana ini diikuti 18 DPC PAPPRI dari 22 DPC PAPPRI se-Nusa Tenggara Timur, dihadiri langsung oleh Sekjen DPP PAPPRI Johny Maukar dan Kabid Program DPP PAPPRI Ayu Soraya. Turut hadir pada konser bersama Rumah Musik Siloam antara lain Wakil Bupati TTS sekaligus Ketua DPC PAPPRI Kabupaten TTS, Army Konay, Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Politik, Imanuel Blegur, dan Ketua Panitia Penyelenggara Rakerda Perdana PAPPRI, Ina Djara. (*)
Penulis : Rivani Bistolen
Foto utama istimewa
Editor (+roni banase)