Melayani Gereja, Rumah Musik Siloam Teken MoU dengan Sinode GMIT

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Rumah Musik Siloam dan Majelis Sinode GMIT melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) untuk peningkatan musik gerejawi pada Jumat pagi, 18 Februari 2022 di aula Sinode GMIT. Penandatanganan MoU oleh Kevin Nomseo mewakili Rumah Musik Siloam dan Ketua Sinode GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon.

Melihat potensi musik yang luar biasa, anugerah Tuhan bagi masyarakat NTT, dapat semakin berkembang, dan berdasarkan pengalaman pengembangan musik di Indonesia, sering kali gereja menjadi tempat pembelajaran. “Kami Majelis Sinode GMIT ingin mendorong talenta musik yang Tuhan berikan bagi Nusa Tenggara Timur makin berkembang dalam pelayanan gereja,” demikian disampaikan Pdt. Merry Kolimon.

Selain itu, imbuh Ketua Sinode GMIT, pihaknya menjajaki kerja beberapa bulan terakhir dengan Ibu Aki dan teman-teman dari Rumah Musik Siloam. “Kami berterima kasih dan puji Tuhan, di NTT ada Rumah Musik Siloam yang berkonsentrasi pada talenta musik anak-anak Nusa Tenggara Timur,” ungkap Pdt. Merry Kolimon.

Penandatanganan MoU ini, tandas Pdt. Merry Kolimon, merupakan payung besarnya yang selanjutnya akan dikonsolidasikan berupa perjanjian kerja sama antara klasis-klasis di wilayah pelayanan Sinode GMIT dengan Rumah Musik Siloam.

Rumah Musik Siloam sebagai wadah kreasi musik anak-anak Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki talenta bernyanyi tak hanya membina dan menghasilkan penyanyi andal hingga ke level nasional, namun berupaya mengaryakan wadah yang diinisiasi oleh Aki Kala.

MoU antara Rumah Musik Siloam dan Majelis Sinode GMIT

Terpisah, kepada Garda Indonesia, Aki Kala menyampaikan bahwa menjadi kerinduan, Rumah Musik Siloam hadir dan menjadi alat untuk membantu gereja dalam pelayanan khususnya pelayanan musik gerejawi, baik musik yang dimainkan secara organ tunggal atau piano, group band untuk liturgi ekspresif dan untuk cantoria atau pemandu pujian dalam sebuah liturgi kebaktian.

Terhadap pengembangan musik gerejawi, Aki Kala menekankan bahwa setiap jemaat harus benar mempersiapkan diri dengan baik ketika akan melayani dalam sebuah kebaktian, karena persembahan pujian dan musik gerejawi merupakan khotbah yang bermanfaat bagi pertumbuhan iman jemaat dan jangan asal tampil.

“Musik semakin berkembang, liturgi gereja pun harus terus berkembang, dengan tidak mengurangi nilai-nilai dasar teologis,” urai Ketua DPD PAPPRI NTT ini sembari mengapresiasi dan mendukung harapan Gubernur VBL terhadap keberadaan Rumah Musik Siloam.

Aki Kala pun menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat selaku pelindung, Robert Lambila dan George Hadjo sebagai pembina Rumah Musik Siloam. Ucapan terima kasih juga disampaikan Aki Kala kepada Majelis Sinode GMIT, Ketua-ketua Klasis se-NTT, Ketua Majelis Jemaat GMIT Paulus Kupang, Bank NTT, BPR TLM, keluarga besar Forum Seniman Harmoni NTT, DPD PAPPRI NTT, J&D Production, orang tua dan seluruh anak didik Rumah Musik Siloam.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *