Turunkan Stunting, Bank NTT Dukung Pemerintah di Seluruh NTT

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Sebagai bukti partisipasi mendukung Pemerintah Provinsi NTT mengentaskan permasalahan stunting, Bank NTT berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah kabupaten/kota se-NTT, memberi makanan tambahan bagi anak gizi kurang.

Program ini merupakan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di NTT. Sasarannya adalah 6.000 anak baduta (bawah dua tahun) dengan usia 6 sampai 23 bulan.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Pokja Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting Provinsi NTT. Aksi ini untuk merayakan HUT ke-60 Bank NTT yang jatuh pada 17 Juli mendatang. Sudah menjadi komitmen pihak pengurus dan seluruh manajemen tahun ini untuk fokus pada upaya-upaya menekan angka stunting.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho pada Senin, 20 Juni 2022 di Kupang menegaskan hal ini. “Dalam rangka merayakan HUT ke-60 maka Bank NTT bersama pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten dan  kota se-NTT bersama-sama menyelesaikan masalah stunting melalui pemberian makanan tambahan kepada enam ribu baduta,” tegasnya.

Aksi ini akan berlangsung di 23 cabang Bank NTT. Adapun program yang diberi nama ‘Bank NTT Peduli Stunting’ ini diluncurkan secara resmi oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada Selasa, 21 Juni 2022 di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Bentuk kegiatan dari program ini adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 6.000 anak usia di bawah dua tahun (Baduta) gizi kurang periode 1 bulan/30 hari pada setiap kabupaten/kota selama 30 hari dan akan berkelanjutan dengan program asuhan hingga Desember 2022. Bank NTT mengintervensi gizi buruk dan gizi kurang yang ada di NTT sebelum menjadi stunting.

Sementara manfaat dari kegiatan ini antara lain peningkatan cakupan program gizi dalam rangka pencegahan stunting pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),mengoptimalkan proses aksi konvergensi penanganan stunting dengan melibatkan Bank NTT sebagai unsur Pentahelix (kolaborasi berbagai pihak).

Dalam kegiatan ini, evaluasi akan dilakukan setiap akhir minggu “hari Sabtu” dari pihak Bank NTT yang ada di seluruh NTT disertai pemberian edukasi bagi masyarakat terutama ibu baduta dari kelompok 1000 HPK dengan menggunakan berbagai alternatif media seperti pemutaran film tentang nasihat-nasihat gizi maupun materi lain yang berhubungan dengan kesehatan selama 4 kali sampai akhir masa pemberian makan.

Hasil akhir dari kegiatan  intervensi gizi bagi baduta gizi kurang antara lain mendukung upaya peningkatan cakupan program gizi, penurunan jumlah kasus baduta gizi buruk, mendukung program intervensi spesifik dalam rangka percepatan penurunan stunting pada kelompok 1.000 HPK, serta optimalisasi proses aksi konvergensi lintas sektor dengan melibatkan Bank NTT dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi NTT.

Ketua Pokja Percepatan Penurunan Stunting AKI (Angka Kematian Ibu) -AKB (angka kematian Bayi) Propinsi NTT, Sarah Lerry Mboeik menjelaskan, berdasarkan hasil status gizi Balita periode Februari 2022, stunting 91.032 balita (22,0%), wasting: 42.068 balita (10,2%), underweight: 95.179 balita (23,0%).

“Kita beri apresiasi kepada Bank NTT yang terdepan dalam memberi contoh bagaimana pihak swasta di NTT terlibat mencegah stunting, yang merupakan program quick win Pak Gubernur. Kita berharap semoga ini bisa diikuti oleh badan swasta yang lain sehingga menandakan pihak swasta pun ikut berperan dalam pengentasan masalah di sekitarnya,” tegas Lerry.

Dia menambahkan, Bank NTT sudah membantu menangani 6.000 anak dari 16 ribu anak dengan status gizi kurang. Jika mereka ini tidak ditangani secara baik, maka berpeluang sebagai anak stunting.

“Ini adalah pendekatan prima yang dilakukan oleh Bank NTT,” tambah Lerry sembari mengungkapkan, kelebihan program Bank NTT adalah pada pola asuh sehingga ada edukasi kepada keluarga 1.000 hari pertama kehidupan yang mencakup suami, dan orang dekat ibu hamil.

Kegiatan pemberian PMT dan edukasi ini diberikan mulai 21 Juni—16 Juli 2022 di 1019 desa/kelurahan yang berada pada 187 Puskesmas se-Provinsi NTT dan di tingkat provinsi, diluncurkan oleh gubernur sementara bersamaan di daerah, secara simbolis di-launching oleh para bupati/wali kota se-NTT.(*)

Sumber (*/Humas Bank NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *