Koalisi PDIP dan KIB Potensial Bentuk Pemerintahan Yang Kuat

Loading

Oleh: LSI Denny JA

Empat belas bulan sebelum Pilpres 2024, pasangan Ganjar Pranowo – Airlangga Hartarto (Ganjar – AH) merupakan pasangan paling populer/disukai, dengan elektabilitas tertinggi. Elektabilitas Ganjar- AH lebih tinggi dibandingkan Prabowo- Puan, Prabowo- Muhaimin Iskandar, Anies- AHY, Anies- Khofifah, Puan- Ganjar, ataupun Ganjar- Puan.

Simulasi 3 (tiga) pasang, ada Ganjar – AH, Prabowo Subianto – Puan Maharani (Prabowo – Puan), dan Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono (Anies – AHY),  Ganjar – AH mendapat elektabilitas tertinggi di angka 30%.

Ganjar – AH unggul di 5 (lima) kantong besar pemilih yaitu, kantong besar pemilih agama (Islam), Kantong besar pemilih etnik (jawa), kantong besar wong cilik (pendidikan), kantong besar wong cilik (pendapatan), dan kantong besar pemain medsos (Facebook).

Demikian temuan penting dari survei nasional terbaru LSI Denny JA.  Data dan analisa didasarkan pada survei nasional pada tanggal 11—20 September 2022 dan riset kualitatif. Survei nasional menggunakan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9%. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview.

Pasangan Ganjar- AH dimungkinkan jika terjadi koalisi antara PDIP dan KIB (Golkar, PAN dan PPP). Koalisi ini juga potensial membentuk pemerintahan yang kuat. PDIP dan Golkar bukan saja  mewakili dua partai terbesar hasil pemilu terakhir 2019. Tapi koalisi ini juga mewakili dua segmen pemilih terbesar: nasionalis (PDIP, Golkar) dan Islam (PAN, PPP).

Restu Megawati dan Puan Maharani memainkan peran penting  yang memungkinkan terwujudnya pasangan ini.

Sementara dinamika politik hingga pilpres 2024,  empat belas bulan dari sekarang, tetap membuka kemungkinan naik  dan turunnya elektabilitas.

Simulasi pertama, kepada responden ditanyakan pertanyaan, pasangan Capres – Cawapres mana yang bapak/ibu sukai? Hasilnya Ganjar – AH paling disukai. Pemilih yang menyukai pasangan Ganjar – AH berada di angka 24,9%. Pemilih yang menyukai pasangan Prabowo – Anies berada di angka 14,8%, dan pemilih  yang menyukai pasangan Anies – AHY di angka 13.4%.

Simulasi kedua, menanyakan pilihan terhadap tiga pasang Capres – Cawapres  (Ganjar – AH VS Prabowo – Muhaimin, VS Anies – Puan). Ganjar – AH mendapatkan elektabilitas tertinggi di angka 31.1%. Urutan kedua Prabowo – Muhaimin di angka 29,6%, dan posisi ketiga Anies – Puan diangka 14,1%. Yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab/rahasia di angka 25,2%.

Simulasi ketiga, menanyakan pilihan terhadap tiga pasang Capres – Cawapres dengan komposisi berikut (Ganjar – AH VS Prabowo – Puan, VS Anies – AHY). Ganjar – AH menempati posisi pertama dengan elektabilitas di angka 30%. Posisi Kedua Prabowo – Puan di angka 23,9%, dan posisi ketiga Anies – AHY diangka 22.8%. Yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab/rahasia berada di angka 23,3%.

Segmentasi Pemilih Ganjar – AH. Jika ditelisik lebih lanjut dari segmentasi pemilih partai, Ganjar – AH unggul di pemilih PDIP, Golkar, PKB, dan PAN. Pemilih PDIP yang memilih Ganjar – AH berada di angka 59.9%. Pemilih Golkar yang memilih Ganjar – AH diangka 37,1%, Pemilih PKB yang memilih Ganjar – AH di angka 21,7%, dan pemilih PAN yang memilih Ganjar – AH 41,2%.

Dari segmentasi pemilih Pilpres 2019, terlihat Ganjar – AH mendapat banyak dukungan dari pemilih Jokowi – Ma’ruf Amin. Sebesar 42,1%. Sebanyak 18,2% pemilih Jokowi- Maruf memilih Prabowo – Puan, dan 15.5% memilih Anies – AHY. Pemilih Prabowo – Sandi, sebanyak 14,6% memilih Ganjar – AH, 38,6%, memilih Prabowo – Puan, dan 34,8 memilih Anies – AHY.

Dari segmentasi desa dan kota, Ganjar – AH banyak di dukung oleh pemilih yang tinggal di desa. Pemilih yang tinggal di desa sebanyak 31.4% memilih Ganjar – AH. Pemilih yang tinggal di kota memilih Ganjar – AH sebanyak 26,5%. Pemilih yang tinggal di desa yang memilih Prabowo – Puan diangka 24%, dan memilih Anies – AHY diangka 18,8%. Pemilih yang tinggal di kota, memilih Prabowo – Puan diangka 23,5%, dan memilih Anies – AHY di angka 32,6%.

Segmentasi pemilih berdasarkan wilayah barat, tengah, timur, Ganjar – AH unggul di wilayah Tengah dan Timur. Wilayah Tengah meliputi pulau Jawa. Wilayah Timur meliputi pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua. Di wilayah tengah, Ganjar – AH mendapat dukungan sebanyak 33,9%. Di Wilayah Timur, Ganjar – AH mendapat dukungan sebanyak 27,2%.

Terdapat 5 (lima) kantong besar pemilih. Yaitu kantong besar pemilih agama (Islam), kantong besar etnik (jawa), kantong besar wong cilik (pendidikan), Kantong besar wong cilik (pendapatan), dan kantong besar pemain medsos (facebook).

Ganjar – AH unggul di kantong besar pemilih agama (Islam). Sebanyak 28,4% pemilih yang beragama Islam memilih Ganjar – AH. Sebanyak 24,5% pemilih yang beragama Islam memilih Prabowo – Puan. Sebanyak 23,7% pemilih yang beragama Islam memilih Anies – AHY.

Di pemilih agama Non-Islam, sebanyak 43,9% memilih Ganjar – AH, sebanyak 18,3% memilih Prabowo – Puan, sebanyak 14,6% memilih Anies – AHY. Ganjar – AH juga unggul di kantong besar etnik (Jawa). Sebanyak 45% pemilih yang ber-etnik Jawa memilih Ganjar – AH. Sebanyak 16,1% pemilih yang ber-etnik Jawa memilih Prabowo – Puan. Sebanyak 11,9% pemilih yang ber-etnik Jawa Anies – AHY.

Di kantong besar wong cilik (pendidikan), Ganjar – AH juga unggul. Sebanyak 30,2% pemilih yang tamat SD ke bawah memilih Ganjar – AH. Sebanyak 26,3% pemilih yang tamat SD ke bawah memilih Prabowo – Puan. Sebanyak 16,2%  pemilih yang tamat SD ke bawah memilih Anies – AHY. Pemilih yang tamat SMP ke bawah sebanyak 36,0% memilih Ganjar – AH, sebanyak 19,4% memilih Prabowo – Puan, dan sebanyak 20,6% memilih Anies – AHY.

Di kantong besar pemilih wong cilik (pendapatan),  keunggulan masih di dapat Ganjar – AH. Sebanyak 29,9% pemilih dengan pendapatan di bawah dua juta rupiah per bulan memilih Ganjar – AH. Sebanyak 25,1% memilih Prabowo – Puan, dan sebanyak 17,6% memilih Anies – AHY. Ganjar – AH juga unggul di kantong besar pemain medsos (Facebook). Sebanyak 34,4% pemilih yang mempunyai medsos (facebook) memilih Ganjar – Anies.

Lantas, seberapa mungkin terbentuknya pasangan Ganjar- AH?

Prospek Ganjar –AH, bisa di teropong melalui skenario koalisi resmi PDIP dan KIB. Secara resmi PDIP dan KIB menyatukan diri berkoalisi. Capres dari PDIP yaitu Ganjar. Cawapres dari KIB yaitu AH.

Skenario Ganjar – AH bagi PDIP lebih baik dIbandingkan  Prabowo – Puan, karena dua hal.

Pertama, elektabilitas Ganjar – AH lebih tinggi dibanding Prabowo – Puan.

Kedua, pada Ganjar – AH, posisi Ganjar sebagai Capres PDIP.  Sedangkan Prabowo – Puan, posisi Puan hanya Wapres PDIP.

Efek ke PDIP di pileg 2024 lebih tinggi jika calon PDIP menjadi Capres dibandingkan hanya menjadi Cawapres. Jika Ganjar – AH menang, ini skenario PDIP pasca Megawati. Ganjar menjadi Presiden RI 2024 – 2029. Puan menjadi Ketua Umum PDIP dan Ketua DPR 2024 – 2029.

Apa yang dapat menggagalkan pasangan Ganjar- AH?

Skenario pertama, menjelang pendaftaran Pilpres 2024 (September 2023), elektabilitas Puan Maharani melejit melampaui Ganjar.  Maka, PDIP akan mencalonkan Puan sebagai Capres. Atau menjelang pendaftaran Pilpres 2024 (September 2023), elektabilitas AH melejit melampaui Ganjar. Maka, KIB akan mencalonkan AH sebagai Capres.

Skenario kedua yang bisa mengubah pasangan Ganjar – AH, adalah elektabilitas Prabowo dan Anies Baswedan melejit. Maka, Prabowo dan Anies lebih menjadi pilihan Capres bagi AH.

Skenario Ketiga yang bisa mengubah pasangan Ganjar – AH, adalah Ganjar menemukan pasangan cawapres lain diluar AH yang juga sudah punya tiket capres yang cukup.

Megawati memegang peran kunci siapa yang akhirnya dicalonkan Capres oleh PDIP dan siapa pendamping calon wapresnya. Tapi untuk kepentingan partai, PDIP, juga kepentingan bangsa, Megawati cukup memiliki perhitungan yang matang.

Di tahun 2014, Megawati secara rasional menyerahkan kursi capres kepada Jokowi, yang paling tinggi elektabilitasnya saat itu.

Menjelang pendaftaran Capres- Cawapres di bulan September 2023, jika dari kader PDIP, hanya Ganjar Pranowo yang memungkinkan PDIP memenangkan pilpres 2024, secara rasional Ganjar Pranowo yang potensial dicalonkan PDIP. Namun, sebelum September 2023, Puan Maharani selaku putri mahkota diberikan kesempatan pertama menaikkan elektabilitasnya agar dapat menjadi capres PDIP yang memenangkan pilpres 2024.

Hal yang sama terjadi dengan Golkar sendiri. Hingga September 2023, Airlangga Hartarto tetap diberikan kesempatan pertama menaikkan elektabilitasnya agar menjadi capres Golkar yang menang pilpres 2024. Namun, jika hingga September 2023, pasangan Ganjar- AH tetap berada di puncak, pasangan ini menjadi pilihan rasional baik bagi PDIP, ataupun Golkar, ataupun KIB.

Itulah pilihan berpolitik dengan akal sehat.

Detail angka dan analisis Survei LSI Denny JA dapat dilihat dari link ini: https://drive.google.com/file/d/1-rTG1-xf8W2JBZ4X2Rf1eAprNVF5R2mo/view?usp=drivesdk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *