Prihatin! Keluarga Lius Berek: Kondisi Ekonomi Lemah, Ditipu Pula

Loading

Belu, Garda Indonesia |  ‘Sudah jatuh, tertimpa tangga pula’. Peribahasa ini, barangkali tepat disematkan kepada keluarga Basilius Berek, korban dugaan tindak pidana penipuan yang telah dilakukan oleh Alfonsius Lete hingga menyisakan kesulitan dalam melanjutkan proses pembangunan rumah baru idaman.

Baca juga:

https://gardaindonesia.id/2022/10/7-juta-raib-lius-berek-bakal-laporkan-alfons-lete-ke-polsek-tasbar/

Disaksikan Garda Indonesia, saat menyambangi kediaman keluarga Lius Berek pada Jumat pagi, 21 Oktober 2022, Lius Berek bersama istri dan si buah hati tampak kalam dan tak banyak bicara. Sebagaimana biasanya budaya orang Timor, jika ada tamu yang datang ke rumah, pasangan suami istri malang ini menyambut kehadiran Garda Indonesia dengan sangat beradab, dipersilakan masuk duduk lantas disusul tawaran minuman kopi panas sekaligus suguhan sirih pinang yang selalu tersedia di atas meja tamu.

Meskipun terlihat sedang merasa kalut dan tak berdaya akibat perlakuan Alfons Lete terhadap keluarga yang tergolong sederhana dan ekonomi lemah itu, namun sesungguhnya terbersit dalam benak mereka, bahwa sekiranya kehadiran Garda Indonesia di pagi itu boleh menjadi bagian kecil dari sekian jamahan untuk mendapatkan kembali uang tujuh juta rupiah itu.

“Orang ku**ng ajar, datang omong kosong. Kita sudah kasih uang banyak baru barangnya tidak diantar,” ungkap Lius Berek dengan wajah kesal sembari mengeluh tentang daya cara apa lagi yang harus dipakai untuk melanjutkan pengerjaan rumah yang kini tersendat akibat ketiadaan bahan bangunan.

Lius Berek mengisahkan, uang 7 (tujuh) juta itu merupakan hasil menabung selama bertahun-tahun dari jasa ojeknya, menghantar dan menjemput para pengguna jasa ojek setiap hari. “Istri di rumah, saya ojek tiap hari. Hasil dari ojek, kami pakai untuk beli beras, bayar kebutuhan anak sekolah dan sisanya kami simpan untuk bangun rumah,” urainya.

Sementara, terduga Alfons Lete hingga Jumat malam masih terus mengumbar janji bahwa bahan bangunan, semen dan seng itu akan diantar paling lambat pada Minggu besok, 23 Oktober 2022.

“Kok, Minggu pagi sudah dapat barang. Besok malam itu keluar, Minggu sudah sampai (tiba),” rentetan dua pesan pendek via whatsapp dari Alfons Lete kepada media ini pada Jumat malam, 21 Oktober 2022, pukul 22.54 dan 22.58 WITA, lalu disusul lagi pesan penegasan pada pukul 23.15 bahwa bahan-bahan tersebut dipastikan sudah tiba pada Minggu, 23 Oktober 2022.

“Kasihan, saya bilang Minggu barang sampai, sudah buat (berita,red). Kalau barang sampai, bagaimana?” pesan pamungkas Alfons Lete via whatsapp seolah tak terima dengan pemberitaan ini. (*)

Penulis: (*/Herminus Halek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *