Kupang, Garda Indonesia | Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang gencar melakukan advokasi melawan hoaks berhasil memproduksi film terbaru berjudul “Dunia Tanpa Hoax (Film Ikan Pari)”. Film yang diproduksi tahun 2022 ini siap digunakan sebagai materi kampanye cerdas melawan hoaks ke masyarakat Indonesia.
Kupang menjadi kota pertama yang menjadi pilihan MAFINDO sebagai lokasi pelaksanaan sosialisasi. Pelaksanaan kegiatan berupa menonton bareng dan diskusi yang dilaksanakan pada Sabtu, 11 Maret 2023 berlokasi di aula ED Hotel SMKN 3 Kupang. Pelaksanaan kampanye melalui pemutaran film ini bermitra dengan Komunitas Film Kupang.
Kegiatan kampanye ini terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Terdapat 2 (dua) kegiatan utama yang dilakukan yaitu menonton bareng dan diskusi terkait tema melawan hoaks di Kupang. Pada saat pemutaran, masyarakat Kota Kupang bisa menyaksikan film bergenre drama komedi yang disutradarai oleh sineas muda berbakat Winner Wijaya.
Film Ikan Pari sendiri berdurasi 30 menit. Setelah pemutaran film, panitia menghelat diskusi dengan menghadirkan pembicara yang terdiri atas sutradara, Winner Wijaya, dan supervising producer, Andi Muhyiddin. Diskusi juga mengundang pembicara lokal yaitu anggota Bawaslu Kota Kupang, Susiani Kanaha, Dosen Jurusan Ilmu Politik Undana, Jimy Nami, dan dimoderatori oleh Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Undana, Rossy Swan.
Produksi film “Dunia Tanpa Hoax (Film Ikan Pari)” sendiri merupakan salah satu program yang masuk ke dalam program media MAFINDO. Koordinator Divisi Periksa Fakta Media MAFINDO, Bentang Febrylian menyampaikan, pemutaran film dilakukan dengan sistem roadshow di 6 (enam) kota yaitu Kupang, Surabaya, Makassar, Pontianak, Medan, dan Aceh. Masing-masing kota di atas memiliki kesamaan dalam menghadapi penyebarluasan hoaks yang semakin mengancam harmonisasi di masyarakat.
“Kami berharap terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam melawan hoaks di 6 (enam) kota terpilih. MAFINDO melihat tren hoaks akan semakin meningkat menuju pemilu 2024,” ujarnya.
Kupang, imbuh Bentang Febrylian, merupakan kota yang rentan terhadap hoax. Salah satu isu yang pernah membuat khawatir masyarakat lokal yaitu ancaman tsunami dan penculikan anak. Melihat bahaya hoaks, Pemerintah Kota Kupang telah meluncurkan layanan “Kota Kabas Hoax” atau Kota Kupang bebas dan bersih dari hoaks. Melalui layanan ini, Pemerintah Kota berharap dapat meminimalisir sebaran hoaks di ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Melansir apa yang disampaikan oleh Pemkot NTT bahwa hoaks biasanya muncul untuk mengganggu ketenangan masyarakat dengan tujuan tertentu.
“Dan penyebarluasan hoaks akan semakin meningkat mendekati masa pemilu,” tandasnya.
Selain pemutaran film dan diskusi, MAFINDO juga melakukan kunjungan ke media lokal dalam menyosialisasikan “Film Ikan Pari” ke masyarakat Kupang. Kunjungan media ini memiliki peran strategis dalam memperluas diseminasi pesan yang ingin disampaikan dalam film. MAFINDO mengajak media lokal terlibat aktif dalam menggerakkan masyarakat lokal melawan hoaks. Melalui kerja kolaborasi yang dilakukan semua pemangku kepentingan di Kota Kupang, maka mimpi untuk mewujudkan NTT bebas hoaks akan lebih mudah terwujud.(*)
Sumber (*/tim)