Pemegang Saham Senang, Produk UMKM Bank NTT Tembus Pasar Nasional

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Salah satu pemegang saham seri A Bank NTT,  Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh mengaku sangat senang usai melihat belasan produk UMKM binaan Bank NTT yang diakui kualitasnya sehingga berhasil masuk pasar nasional.  Bahkan 2 (dua) lembaga bisnis besar di tanah air, yakni Indomaret dan Krealogi mengaku sangat senang bisa berkolaborasi dengan Bank NTT.

Kebahagiaannya ini diungkapkan saat memberi sambutan pada pembukaan Seminar UMKM yang dihepat di aula rumah jabatan wali kota Kupang pada Kamis pagi, 9 Maret 202. Hadir sebagai pemateri saat itu, Bank NTT kantor pusat maupun Kantor Cabang Utama (KCU) serta pihak Indomaret dan Krealogi. Sementara peserta yang hadir, 80 orang pelaku UMKM yang berasal dari seluruh pelosok Kota Kupang. Mereka  disuguhi materi menarik mengenai persyaratan pengajuan pinjaman modal usaha, dalam corporate social responsibility (CSR) Seminar UMKM bertema ‘Strategi Peningkatan Kualitas Produk Menuju UMKM Naik Kelas’.

“Indomaret maupun mini market lain seperti Alfamart, mereka sudah punya standar sehingga mereka telah ekspansi sampai ke luar negeri. Karena itu seluruh UMKM yang ada di Kota Kupang harus mempunyai standar yang sama sehingga bisa masuk ke Indomaret. Saat ini sudah 11 produk, ini bukti bahwa kita bisa,” ujar George Hadjoh.

Memang, imbuh George Hadjoh, ada hal-hal yang tidak diketahui yang harus dipelajari dan harus melibatkan lembaga lain seperti Balai POM. Tentu hanya bisa terwujud jika ada kerja kolaborasi. Selanjutnya Bank NTT pun didorong menggairahkan UMKM di Kota Kupang.

“Ini bagus. Jika UMKM kuat, ketika ada kontraksi, kita tidak apa-apa,” tekannya.

Berkali-kali, Penjabat Wali Kota Kupang yang dilantik pada 22 Agustus 2022 ini meminta agar sektor perbankan harus melirik UMKM sebagai mitra strategis dalam membangun masyarakat menuju sejahtera. Dan untuk mencapai visi itu, haruslah dilakukan kolaborasi yang baik, yang ada standarnya.

“Seluruh UMKM di Kota Kupang harus naik kelas ke kelas internasional. Perbankan mari bantu UMKM dengan dana-dana. Nanti output seminar ini kalau bisa dipamerkan di sebuah tempat, agar siapa pun bisa mengaksesnya,” tandas George Hadjoh.

Sementara, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho saat diminta respons melalui WhatsApp pada Kamis, 9 Maret 2023, menjelaskan bahwa hari ini sudah terdata ribuan UMKM yang didampingi oleh Bank NTT. Dan, mereka menjadikan potensi lokal sebagai sektor unggulan.

“Langkah program sustainable pengembangan UMKM oleh Bank NTT menjadi komitmen peningkatan kontribusi pertumbuhan fundamental ekonomi,” tegasnya.

Tak hanya itu, dalam beberapa kali dalam pernyataannya, Alex Riwu Kaho menjelaskan bahwa persaingan menghadapi pasar global tidaklah mudah. Pasalnya, produk UMKM akan bersaing dengan produk negara lain. Peningkatan akses dan jangkauan akses UMKM terhadap jasa keuangan pun sangat dibutuhkan untuk menghadapi persaingan tersebut, sehingga pengembangan UMKM tidak luput dari kontribusi pembiayaan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang masih memiliki keterbatasan informasi mengenai UMKM potensial lengkap dengan kelayakan usahanya. Dari sisi produk pun, proses bisnis Bank NTT masih dengan pola yang umum.

Diberitakan sejumlah media, inovasi cerdas Bank NTT dalam mempersiapkan ribuan UMKM di NTT yakni melakukan pendampingan dalam pengelolaan, kemasan hingga memfasilitasi penjualan secara digital untuk bertarung di era pasar bebas, disambut positif serta mendapat pengakuan dan kepercayaan dari dua lembaga bisnis besar di tanah air. Yakni Indomaret dan Krealogi.

Branch Manager Indomaret, Ridwan Syahroni mengatakan, pihaknya memilih bermitra dengan Bank NTT karena ada kesamaan konsep dalam pemberdayaan UMKM, “Terutama UMKM lokal yang ada di sekitar toko kita. Jadi kebetulan kita ketemu dengan Bank NTT yang konsepnya sama sehingga kita jajaki lebih lanjut supaya bisa bersinergi. Kalau kita kerja sama-sama, hasilnya bisa lebih cepat kita dapatkan, terutama para pelaku UMKM lokal,” ujar Ridwan seraya menyebutkan, saat ini sudah ada 11 produk UMKM Binaan Bank NTT yang dipasarkan di Indomaret.

Beber Ridwan, awalnya ada 4 produk yaitu Madu Hutan, Kopi Almetira, Stik Keju dan Kripik Emping. Kemudian saat berbarengan dengan seminar UMKM, diluncurkan lagi 7 (tujuh) produk. “Pada November 2022, kami mulai proses kurasi dan akhirnya masuk 7 produk baru ini. Kami mulai jual hari ini di toko-toko kami. Semua sudah masuk di seluruh toko yang ada di Kupang yang saat ini totalnya ada 38 toko di Kota Kupang. Termasuk nanti yang buka di Kabupaten akan menjual juga,” urainya sembari mengakui, sejauh ini Bank NTT sudah banyak memberi kemudahan bagi Indomaret dalam mengembangkan jaringan bisnis di NTT.

Sementara Azalea Ayuningtyas dari Krealogi juga mengaku punya kesamaan misi dengan Bank NTT soal pengembangan UMKM. “Kita ini memang ekosistem digital untuk mengembangkan UMKM. Kebetulan punya misi yang sama dengan Bank NTT maupun juga Indomaret,” sebut Ayu yang saat ini sudah mendampingi 531 pelaku UMKM di NTT. (*)

Sumber (*/Humas Bank NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *