Kupang, Garda Indonesia | Tular Nalar merupakan sebuah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Masyarakat Anti fitnah Indonesia (MAFINDO) bersama Love Frankie dan didukung oleh Google.org.
Program Tular Nalar dilakukan di 38 provinsi di Indonesia. Kali ini, saat pelaksanaan di Kota Kupang, Tular Nalar bersama mitranya IRGSC (Institute of Resource Governance and Social Change) melaksanakan Sekolah Kebangsaan di Kampus STIM (Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen) Kupang.
Sekolah Kebangsaan Tular Nalar dimaksudkan untuk melatih kaum muda menyebarluaskan cara berpikir kritis terhadap hoaks dan disinformasi seputar Pemilu.
Tular Nalar dihelat pada Kamis, 7 Desember 2023, dibuka dengan sambutan dari Ketua Bawaslu Provinsi NTT, Nonato Da Purificacao Sarmento yang mengingatkan betapa peran generasi milenial dan generasi z penting untuk menjadi motor penggerak dalam menghadapi pemilu 2024.
“Jumlah generasi milenial dan generasi z yang mendominasi pemilu 2024 nanti diharapkan dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk menjadi pemilih muda yang kritis,” tekannya.
Ketua STIM Kupang yang diwakili oleh Wakil III Ketua STIM Kupang, Aldrin Alexander, S.E., MM..Mketika membuka kegiatan Tular Nalar mengharapkan agar mahasiswa bisa menularkan pengetahuan kritis kepada masyarakat umum.
Kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar melibatkan peserta dari Kampus STIM Kupang dan Kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dengan total 90 orang.
Ketua panitia Emanuel Kosat dalam pesanya menegaskan kembali agar para pemilih muda menyadari bahwasannya perannya sangat krusial untuk mengidentifikasi hoaks melalui literasi media dan pemikiran kritis.
“Jumlah pemilih muda mencapai 52 persen dari total 204 juta voters menurut KPU RI, maka anak muda tidak saja dominan secara jumlah tetapi juga wajib menjadi determinator pemilu yang idealis dan progresif,” tutup Emanuel.(*)
Sumber (*/tim)