Oleh : Yoga E N
Sebagai mahasiswa demo sudah menjadi hal biasa. Namanya juga negara demokrasi jadi bebas untuk sering berdemo, tetapi tentu saja dengan dasar landasan yang kuat.
Mahasiswa menjadi suara terkuat dalam penegakan demokrasi. Bahkan kita semua juga tahu masa reformasi orde baru (orba) juga terjadi karna demo mahasiswa. Meskipun pada waktu itu banyak korban berjatuhan dan beberapa ras menjadi korban. Tetapi memang sebesar itulah kekuatan mahasiswa menumbangkan rezim Soeharto yang sudah berkuasa 32 tahun lamanya.
Beberapa hari belakangan suara mahasiswa mulai terdengar. Melki Ketua BEM UI misalnya yang menyuarakan penolakan terhadap politik dinasti. Lalu, belum lama ada Untag Surabaya yang menghelat mimbar bebas diikuti 26 kampus di seluruh Indonesia. Orasinya sama, tentang rusaknya demokrasi di negeri ini akibat politik dinasti.
Kemarin, Jumat 8 Desember juga dihelat penobatan Jokowi sebagai Alumnus UGM yang paling memalukan. Penobatan ini dilaksanakan oleh BEM UGM atas dasar Jokowi yang sudah merusak demokrasi dengan usahanya membangun Politik Dinasti.
Bagiku, fenomena ini adalah pemandangan umum dalam negara demokrasi dan memang sepatutnya dikritik seperti itu sebagai insan yang demokratis apalagi sebagai mahasiswa yang kritis. Artinya Para mahasiswa sadar betul bahwa negaranya sedang tidak baik-baik saja.
Polemik pengangkatan cawapres Gibran, Memang jelas menubruk dan merusak demokrasi kita hingga ajur mumur. Untung saja masih banyak kawula muda, mahasiswa yang tersadarkan dan tergerak hatinya untuk menyuarakan kebobrokan dan kehausan kekuasaan yang saat ini sedang dijalankan.
Orasi yang mahasiswa suarakan sudah begitu tepat, tinggal menunggu bagaimana respons para pemegang kekuasaan. Apakah akan tetap tinggal diam ? atau membiarkan orasi berseliweran dan membiarkan demokrasi dirusak dengan dinasti sistem kekeluargaan.
Dengan alasan apa pun, aku tidak akan pernah membiarkan dan tidak akan tinggal diam konstitusi yang sudah berdiri tegak di negeri ini harus ambruk karena kehadiran bocil dinasti. Selamat atas Gelar alumnus UGM paling me-MALUKAN nya pakde Jokowi, dan lekas sembuh demokrasi negeriku tercinta ini jangan sampai kalah dengan bocil dinasti.
Terima kasih kepada mahasiswa kritis dan semua warga yang demokratis. Semoga usaha kita semua dalam menegakkan kembali demokrasi dengan melawan segala usaha politik dinasti. Panjang umur perlawanan, hidup mahasiswa yang melawan! (*)