Ende, Garda Indonesia | Penyebaran informasi tidak benar alias hoax di Indonesia semakin tinggi di tengah kemajuan teknologi informasi. Terlebih menghadapi masa-masa menjelang Pemilu 2024. Menyikapi hal itu, Tular Nalar berkolaborasi dengan Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kabupaten Ende sebagai mitra lokal, serta didukung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Ende, menghelat kelas Sekolah Kebangsaan Tular Nalar.
Pada Kamis, 12 Januari 2024, ribuan siswa/siswi SMK Negeri 1 Ende mengikuti Sekolah Kebangsaan Tular Nalar – Mafindo guna meningkatkan literasi digital menuju Pemilu 2024.
Kordinator Tular Nalar, Wilfridus Kado menjelaskan Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital untuk menyosialisasikan bahaya hoax, terus berkomitmen dalam menciptakan imunitas terhadap penyebaran informasi palsu di masyarakat Indonesia.
“Sekolah Kebangsaan adalah salah satu program dari inisiatif Tular Nalar yang kami galakkan dan dukungan dari Google.org, menunjukkan keseriusan kami dalam memberikan pemahaman yang komprehensif kepada generasi muda tentang bahaya hoax dan pentingnya kritis dalam menilai informasi,” beber Wilfridus.
Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, mengutarakan bahwa dengan dukungan berkelanjutan dari Google.org, Mafindo merasa bangga dapat berkolaborasi dengan Love Frankie, Think Policy, Perludem, Ruangguru, para pakar dan aktivis literasi lainnya untuk memperluas program Tular Nalar di 38 provinsi.
“Hal ini akan mendukung upaya kami sebelumnya dalam memberdayakan penerima manfaat, terutama first-time votters dan lansia dengan critical thinking untuk mengenali dan mencegah penyebaran hoaks, missinformasi, dan ujaran kebencian terkait pemilu,” jelas dia.
Direktur Love Frankie, Matt Love, juga menekankan saat ini Indonesia berada pada titik kritis di tengah badai informasi digital. Tantangan hoax dan missinformasi bukan hanya menjadi sekedar gangguan lewat tetapi juga ujian ketahanan kolektif atas norma dan demokrasi. Urgensi untuk mengatasi krisis literasi digital tidak pernah lebih terasa seperti sekarang.
Bagi first-time voters yang memainkan peran penting dalam membentuk masa depan bangsa, kemampuan untuk mengidentifikasi dan menangkal potensi missinformasi bukan hanya aset; tapi suatu keharusan.
“Bagi Love Frankie, kolaborasi kami dengan Mafindo dalam program Tular Nalar lebih dari sekadar kemitraan. Ini adalah upaya terpadu untuk membekali first-time voters ini dengan keahlian prebunking. Dan saat kita mendekati Pemilu 2024, kolaborasi ini pun bertujuan untuk memperkuat pertahanan lanskap digital kita, memastikan setiap warga negara, terutama first-time voters, dapat dengan percaya diri menavigasi lautan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi untuk masa depan Indonesia.” tandas Matt Love. (*)
Sumber (*/tim Tular Nular)