Jangan Pernah Meremehkan Pemilih ‘Silent Majority’

Loading

Oleh : Sobar Harahap

Dalam setiap pemilihan presiden pasca-reformasi ini, pembelahan karakter pemilih di masyarakat kita banyak menjadi catatan. Khususnya dari setiap tim capres dan cawapres yang ikut berkompetisi dalam ajang itu. Karena mendekati tiap basis pemilih ada cara tersendiri, karena masyarakat kita sangat majemuk dan beraneka ragam.

Salah satu yang paling sulit diprediksi adalah kehadiran dari pemilih silent majority. Dalam setiap pilpres pemilih ini selalu mendominasi setiap pemilu kita. Bahkan karena besarnya mereka bisa mengubah suara secara drastis dan signifikan.

Banyak yang menilai pemilih ini banyak hadir di kalangan pekerja dan ibu rumah tangga.

Mereka inilah orang-orang yang jarang mengikuti hiruk-pikuk media sosial kita sehari-hari. Tapi biasanya dalam memilih capres selalu tepat dan memiliki referensi yang cukup baik.

Mereka juga tidak terpengaruh dengan isu dan narasi yang sering dikembangkan. Namun ketika memilih biasanya lebih menggunakan nurani mereka.

Dari segi pendidikan para pemilih ini juga bisa dikatakan cukup baik, sehingga kedewasaan memilih mereka biasanya sangat rasional dan logis. Yakni memilih dari rekam jejak dan prestasi calon itu selama memimpin dan menjabat di suatu daerah. Dalam memilih pun mereka juga melihat karakter dan sifat dari calon itu.

Sehingga bisa dikatakan para pemilih silent majority ini, merupakan tipe dari pemilih kita sebenarnya. Yakni dari masyarakat yang memilih berdasarkan rekam jejak, bukan ikutan siapa yang lagi trending dan sekedar gimmick saja.

Kalau di antara kalian sendiri, apakah kalian termasuk dalam pemilih silent majority ini? (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *