Labuan Bajo, Garda Indonesia | PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT bakal bertransformasi melalui pemanfaatan ekosistem digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Messakh usai perhelatan strategi dan implementasi program transformasi digital ekosistem kesehatan Provinsi NTT, di Labuan Bajo pada Selasa, 5 Maret 2024; mengatakan, transformasi digital dapat memudahkan masyarakat dalam pelayanan di rumah sakit, karena semua berbasis aplikasi.
“Masyarakat tidak perlu lagi kalau mau ke rumah sakit antre, cukup mendaftar dari rumah, itu teknisnya. Untuk aplikasinya nanti disiapkan vendor yang bekerja sama dengan Bank NTT,” ujarnya pada kegiatan yang dihadiri seluruh pemimpin cabang Bank NTT, direktur rumah sakit pemerintah dan swasta seluruh NTT dan perwakilan Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Menurut pria yang akrab disapa Stefen Messakh itu, melalui transformasi digital proses pelayanan di rumah sakit akan menjadi lebih efisien, transparan dan akuntabel. Demikian juga dengan tata kelola keuangan.
“Itu yang menjadi target dan harapan kami. Dari transformasi digital yang dilakukan, Bank NTT bersama mitra terkait bisa mitigasi risiko yang ada. Di samping itu secara administrasi dokumentasi riwayat medik pasien akan desentralisasi secara digital,” ujarnya.
Sebagai bank milik pemerintah daerah, imbuh Stefen Mesakh, Bank NTT ingin memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah, salah satunya membangun ekosistem tata kelola rumah sakit yang lebih baik.
“Bank NTT siap men-support kebutuhan rumah sakit dari pembiayaan hingga pengelolaan dana,” katanya sembari menekankan ini juga menjadi salah satu upaya Bank NTT agar seluruh fasilitas kesehatan di wilayah itu terintegrasi dengan platform Satu Sehat sebagaimana target dari Kementerian Kesehatan.
Bank NTT, ungkap pria peraih penghargaan The Next Top Leader 2022 oleh Majalah Infobank ini menargetkan program transformasi digital bisa diterapkan mulai Mei 2024, dan uji coba di sejumlah rumah sakit. Berdasarkan data, bebernya, terdapat 52 rumah sakit pemerintah dan swasta yang sudah mendaftar untuk menerapkan program tersebut.
“Kalau semua prosesnya selesai lebih cepat, bulan Mei ini programnya sudah bisa berjalan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng memberi apresiasi atas langkah yang dilakukan Bank NTT dalam penerapan digitalisasi layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Bank NTT tidak hanya urus nasabah, tetapi ikut berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu di provinsi ini, ini patut diapresiasi,” ucap Waeng.
Pada kesempatan sama juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Bank NTT dan PT jasa Medika Transmedic atau JMT selaku vendor.(*)
Sumber (*/Berto Kalu/Pos Kupang)