Kupang, Garda Indonesia | Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dapat menyebabkan banjir ROB di sepanjang pesisir pantai, banjir, hingga longsor di wilayah Nusa Tenggara Timur. Adapun dampak dari cuaca ekstrem pada tanggal 8 – 14 Maret 2024 yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur ini adalah bencana hidrometeorologi seperti pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan sambaran petir
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam periode ini.
Menilik kondisi ini, maka Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Nusa Tenggara Timur (Forum PRB NTT), Norman Riwu Kaho memaparkan bahwa saat ini terdapat beberapa area pemantauan (area of investigation) atau yang disingkat invest atau yang sering disebut sebagai bibit siklon di sekitar wilayah Indonesia termasuk NTT.
“Dua di antaranya yaitu invest 91S dan invest 93P. Kedua sistem tekanan rendah ini khusus disebut karena relatif “dekat” dengan wilayah Indonesia. Meski di peta sepintas terlihat bahwa kedua sistem bibit siklon berada relatif dekat dengan Indonesia, tetapi sesungguhnya kedua sistem ini terletak sangat jauh dari NTT dan diprediksi akan bergerak menjauhi wilayah NTT,” papar Norman.
Invest 91S, imbuh Norman, saat ini berada di perairan Samudera Hindia sekitar 500—600 km di sebelah selatan pulau Jawa. Serupa, sistem invest 93P juga terletak sangat jauh dari NTT dan diprediksi menjauhi wilayah NTT.
Lanjut Norman, jika mengacu pada rilis terkini prakiraan siklon tropis dari TCWC BoM Australia, ada satu sistem tekanan rendah yang perlu diwaspadai potensi pengaruhnya (pengaruh tidak langsung, bukan langsung ya) bagi wilayah NTT yaitu sistem tropical low 09U.
“Sistem tropical low 09U saat ini berada di perairan laut Timor dekat Teluk Joseph Bonaparte Australia. Ini sejalan dengan prakiraan streamline angin BMKG untuk Rabu, 13 Maret 2024, memperkirakan adanya daerah tekanan rendah di sekitar lokasi yang sama dengan perkiraan lokasi tropical low 09U ini,” ungkap Norman.
Diprediksi sistem ini akan bergerak ke arah tenggara/timur melewati bagian Top End Australia menuju Teluk Carpentaria dan ada peluang moderate bahwa sistem ini dapat berkembang menjadi siklon tropis di sana sekitar pada akhir pekan ini, akan tetapi diprediksi sistem ini akan memasuki wilayah daratan Northern Territory Australia dan oleh karena itu peluang untuk berkembang menjadi siklon tropis akan semakin berkurang.
Tapi, tekan Norman, penting untuk dicatat, bahwa saat ini sistem tropical low 09U belum menjadi invest dan diprediksi akan bergerak terus menjauhi wilayah NTT. Meski, tentu saja, potensi dampak tidak langsung dari sistem ini tetap harus diwaspadai dalam beberapa hari ke depan.(*)
Sumber (*/Forum PRB NTT)