Ketika remaja, nama Rano pun semakin terkenal setelah membintangi beberapa film hingga menjadi produser dan sutradara. Tak hanya itu, karier politiknya juga semakin menanjak manakala ia menjadi Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah.
Jakarta | Rano Karno merupakan salah satu tokoh Betawi yang baru-baru ini santer dibicarakan karena terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sebelum masuk dunia politik Rano memang sudah terkenal sebagai seorang seniman. Sejak kecil ia sudah berperan dalam sebuah film yang berjudul “Si Doel Anak Betawi”.
Profil Rano Karno
Rano Karno dilahirkan pada tanggal 8 Oktober 1960 di Jakarta. Ia merupakan anak dari pasangan Soekarno M. Noer dan Lily Istiarti. Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara yang terdiri dari Rubby Karno, Tio Karno, Suty Karno, M. Nurly Karno.
Masa-masa pendidikannya banyak dihabiskan di Jakarta. Sekolah dasar dan menengah pertamanya ditempuh di Sekolah Strada Van Lith, lalu menempuh sekolah menengah atas di SMA Negeri 6 Jakarta.
Bakat akting Rano sebenarnya diturunkan langsung oleh ayahnya yang merupakan aktor terkenal. Ia tak hanya terkenal namun juga dikagumi banyak orang.
Mengutip ‘Rano Karno – Si Doel” (2016), Rano Karno lahir dari seorang “aktor nomor wahid” yang aktingnya dikagumi oleh Rendra. Tak mengherankan apabila sejak kecil ia terkenal.
Salah satu film yang sukses menghantar Rano Karno menjadi aktor terkenal adalah film Si Doel Anak Betawi yang rilis pada tahun 1973.
Rano memerankan film tersebut sebagai si Doel bersama dengan Tuti Kirana sebagai ibunya dan Benyamin sebagai ayahnya. Film yang berlatar belakang keluarga Betawi tersebut menjadi cikal bakal dari karier Rano Karno dalam dunia perfilman.
Rano yang kala itu masih cukup belia terbilang cukup sukses memerankan karakter Doel. Kisah Doel dalam film tersebut menggambarkan perjuangannya sebagai anak Betawi yang termajinalkan.
Si Doel Anak Sekolahan
Setelah sukses memerankan film “Si Doel Anak Betawi”, Rano Karno juga pernah berperan dalam film Rio Anakku (1973), Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), dan Gita Cinta dari SMA (1979).
Kariernya dalam dunia perfilman bisa dikatakan mencapai puncak-puncaknya ketika Rano Karno mensutradarai sekaligus menjadi pemeran utama dalam serial “Si Doel Anak Sekolahan” yang mulai diproduksi sejak tahun 1990.
Sinetron yang mulai tayang pada tahun 994 di RCTI tersebut menjadi serial populer dan banyak diminati orang. Serial tersebut dibintangi oleh aktor dan aktris kawakan mulai dari Benyamin Sueb, Cornelia Agatha, Maudy Koesnadi, Aminah Cendrakasih, Mandra, Suti Karno, hingga Basuki.
Mengutip “30 Film Indonesia Terlaris”, Sinetron tersebut berjalan hingga tujuh musim dengan total 162 episode. Film ini menonjolkan Keluarga Doel yang hidup di tengah arus modernisme dan mempertahankan budaya Betawi.
Tak hanya itu, film ini juga menyajikan perjuangan Doel dalam menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Hal unik lain yang ada pada film ini adalah nuasana komedi ala Betawi dengan celetukan-celetukannya yang khas.
Sepanjang adegan pun para penonton akan disajikan dengan konflik-konflik yang terjadi pada setiap karakternya, seperti Doel dengan kisah cinta segitiganya hingga Mandra dengan kisah rumitnya bersama Munaroh.
Film-film yang ia perankan ini sukses membuat Rano Karno menyabet berbagai penghargaan dan menaikkan namanya.
Terjun ke dunia politik
Mengutip “Rano Karno – dari Layar jadi Gubernur” (2019), karier politik Rano diawali ketika ia dicalonkan sebagai Wakil Bupati Tangerang periode 2008—2013. Kala itu ia dicalonkan untuk mendampingi calon bupati Ismet Iskandar.
Pada masa pilkada tersebut, Rano bersama dengan Ismet Iskandar didukung oleh 15 partai yang tergabung dalam Koalisi Benteng Bersatu. Karena dukungan yang kuat inilah tak mengherankan apabila ia kemudian terpilih menjadi wakil bupati Tangerang.
Namun pada tahun 2011, Rano mengundurkan diri dan memilih menjadi Wakil Gubernur Banten pada periode 2012—2017. Pada masa tersebutlah, Rano Karno kemudian menjadi Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang terbukti bersalah atas tindak pidana korupsi.
Pasca-masa jabatannya berakhir, Rano Karno kemudian mencalonkan diri kembali dalam Pilgub Banten tahun 2017. Namun, dalam kontestasi kali ini ia gagal.
Kini Rano Karno kembali terjun di kancah politik dalam pemilihan gubernur Jakarta 2024 bersama dengan Pramono Anung.
Kontestasi ini sekaligus menjadi tantangan Rano Karno dalam memenangkan hati warga Jakarta, sama seperti film-film yang pernah ia buat. Dan ia pun berhasil menjadi Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Pramono.(*)
Sumber (*/total politik/Azi/berbagai sumber)