Perlu diketahui bahwa “Bapote” merupakan dialek Melayu Kupang yang bermakna mengutarakan maksud dengan berbincang bersama. Bank Indonesia “Bapote Rupiah” saat Expo Pemuda GMIT.
Kupang | Expo Pemuda GMIT Sinode dibuka Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo dan dihadiri Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, Anggota DPD RI, Abraham Paul Liyanto, Ketua DPRD NTT, Emelia Julia Nomleni, Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt.Saneb Yohanis Ena Blegur, dan para tamu undangan.
Wali Kota Kupang dalam sambutannya saat pembukaan Expo Pemuda GMIT menekankan bahwa, bekerja sendiri kita akan seperti setitik air, sehingga tidak akan berdampak apa-apa, sedangkan jika bekerja bersama akan seperti hujan pada samudra yang luas sehingga tak bisa terbendung.
Expo Pemuda GMIT 2025 merupakan upaya tindak lanjut kerja sama antara KPw BI Provinsi NTT dengan Sinode GMIT beberapa waktu lalu dalam rangka pengembangan UMKM, perluasan edukasi cinta bangga dan paham rupiah (CBP Rupiah), perlindungan konsumen Bank Indonesia serta digitalisasi sistem pembayaran.

Pada Expo Pemuda GMIT dihelat kegiatan Bapote Rupiah – final lomba story telling CBP Rupiah PART (persekutuan anak remaja tanggung) pada Minggu, 20 April 2025 di lapangan LLBK Kota Kupang. Adapun lomba story telling bertema: “Anak Indonesia yang Bangga Menggunakan Rupiah”.
Final story telling ini diikuti 6 (enam) anak yang lolos seleksi babak penyisihan dari 18 (delapan belas) orang anak yang mendaftar. Para peserta lomba mendapat kebanggaan tersendiri dapat tampil. Juara terpilih yakni Fransisca Taek dari GMIT Kota Baru Kupang. Ananda Fransiska akan diikutkan kembali dalam seleksi lomba story telling anak di Jakarta pada Agustus 2025.
Di samping itu, Bank Indonesia juga mengelat lomba live cooking untuk mendukung UMKM lokal di NTT serta QRIS Experience : bertransaksi Rp20,00 (dua puluh rupiah) menggunakan QRIS kemudian mendapatkan kesempatan mendapat hadiah melalui games spin the wheel.
Ke depan, KPw BI BI Provinsi NTT senantiasa bersinergi dengan berbagai pihak guna mendorong upaya peningkatan literasi keuangan, digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.(*)
Sumber (*/tim Humas BI)