Perempuan Sinode GMIT Dilatih Olah Ikan Jadi Komoditas Unggulan

Loading

Pelatihan ini mengolah sumber daya lokal berupa ikan menjadi komoditas unggulan yang dapat diduplikasi kepada rayon masing-masing gereja. Pantauan media ini, mereka terlihat antusias hingga berebutan mengambil porsi olahan ikan menjadi bakso, nugget, dan abon.

 

Kupang | Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda NTT berkolaborasi dengan Sinode GMIT menghelat pelatihan bagi sekitar 20 (dua puluh) perempuan dari beberapa klasis gereja dalam wilayah Sinode GMIT.

Bertema rapat teknis tim pengendalian inflasi daerah (TPID), pelatihan produk olahan komoditas pemicu inflasi/deflasi seperti bakso ikan, nugget ikan, dan abon ikan, pelatihan ini dihelat pada Jumat, 21 Maret 2025 di lembaga kursus dan pelatihan Tata Boga Swakarya, Jalan Swakarya 1 Nomor 39 Kuanino, Kota Kupang

Pelatihan ini mengolah sumber daya lokal berupa ikan menjadi komoditas unggulan yang dapat diduplikasi kepada rayon masing-masing gereja. Pantauan media ini, mereka terlihat antusias hingga berebutan mengambil porsi olahan ikan menjadi bakso, nugget, dan abon.

Plt. Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda NTT, Alex Koroh saat ditemui di lokasi pelatihan menyampaikan pihaknya menindaklanjuti pemikiran besar quick win 100 hari gerakan beli NTT dan one village one product dari Gubernur, Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma.

“Kami berkolaborasi menggandeng Sinode GMIT. Dan ke depan, kami bakal berkolaborasi dengan Keuskupan Agung Kupang, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI),” ungkapnya sembari menekankan melalui para pemuka agama, maka mereka dapat menyuarakan konsep besar ini lebih masif.

Pengelola lembaga kursus dan pelatihan Tata Boga Swakarya, Ratna Mela (memegang mikrofon) saat memberikan arahan kepada para perempuan GMIT. Foto : Sefri Nalle

Konsep hilirisasi ini, imbuh Alex Koroh, didesain sedemikian rupa untuk menjaga deflasi agar selalu terjaga pada rentang 1,5 persen. “Jadi, kami biro perekonomian mengambil langkah cepat berupa hilirisasi produk non-tambang dapat berdampak secara terukur terhadap masyarakat NTT,” bebernya.

Searah, Ketua Sinode GMIT periode 2024—2027, Pdt. Samuel Benyamin Pandie saat menyampaikan materi hilirisasi produk olahan ikan menekankan pihaknya ke depan menyediakan toko pangan sebagai wadah display produk yang dihasilkan oleh para wanita GMIT.

Sementara, pengelola lembaga kursus dan pelatihan Tata Boga Swakarya, Ratna Mela mengatakan pelatihan ini khusus mengolah ikan tuna karena banyak manfaat bagi kesehatan. “Kerja sama ini (Biro Perekonomian dan Sinode GMIT, red), semoga pasca-pelatihan, mama-mama dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga dan lingkungan sekitarnya,” tandasnya.

Penulis (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *