Komoditas seperti porang, cengkeh, kopi, dan jambu mete menjadi potensi ekonomi lokal yang menjadi atensi Bank Indonesia melalui pemanfaatan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP).
Sumba | Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur konsisten mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi beberapa komoditas unggulan di pulau Sumba.
Komoditas seperti porang, cengkeh, kopi, dan jambu mete menjadi potensi ekonomi lokal yang menjadi atensi Bank Indonesia melalui pemanfaatan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati melakukan road show di pulau Sumba, dimulai audiensi dengan Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade pada Rabu,16 April 2025. Hadir pada audiensi dimaksud, Asisten I dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumba Barat serta perwakilan pimpinan Bank NTT.
“Terdapat potensi beberapa komoditas unggulan di Kabupaten Sumba Barat, mulai dari porang, cengkeh, kopi, dan jambu mete yang memerlukan sinergi dengan berbagai pihak” beber Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade.
Melanjutkan kunjungan kerjanya, Agus Widjajati bersama Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Wulla dan Wakil Bupati, Dominikus Rangga Kaka melakukan kegiatan panen raya komoditas padi di Desa Karang Indah sebagai bukti nyata hasil koordinasi gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP). Adapun panen raya dan kebun percontohan di Sumba Barat Daya sebagai wujud komitmen dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Selain itu, dilakukan peresmian kebun percontohan kakao yang didukung PT. Timor Mitra Niaga dalam melakukan pendampingan kepada petani sekitar untuk mendorong peningkatan perekonomian Sumba Barat Daya.

Selanjutnya, dihelat high level meeting (HLM) TPID – TP2DD di Waingapu, Sumba Timur pada Kamis, 17 April 2025. Adapun HLM dihadiri Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Sekretaris Daerah Sumba Timur, jajaran Forkopimda Kab. Sumba Timur, Kepala BPS Sumba Timur, pimpinan Perum Bulog Waingapu dan pimpinan OPD Sumba Timur.
Pemda Sumba Timur dan Bank Indonesia NTT bersepakat bersinergi mengoptimalkan potensi ekonomi lokal untuk memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, saat memimpin HLM TPID – TP2DD menyampaikan berbagai hal yang relevan dilakukan dalam menopang perekonomian. “Kita membangun lumbung panen secara swadaya oleh semua kelompok tani untuk meningkatkan intensitas tanam petani, mengimbau masyarakat perkotaan untuk melakukan budidaya hortikultura di perkotaan, gerakan masyarakat melalui Dasa Wisma hingga membeli hasil komoditi petani oleh ASN dan orang mampu secara finansial,” beber Umbu Lili Pekuwali.
Merespons upaya itu, Agus Widjajati menekankan pentingnya memperkuat ketahanan ekonomi domestik daerah di tengah gejolak ketidakpastian ekonomi dunia. Penguatan tersebut dapat dilakukan melalui optimalisasi potensi daerah, antara lain sektor pertanian dan perikanan di Sumba Timur serta digitalisasi transaksi pemerintah daerah.
“Ada tiga hal yang harus menjadi fokus sinergi BI NTT dengan TPID dan TP2DD Sumba Timur. Pertama, inflasi harus kita jaga pada rentang target 2,5±1%. Kedua, ketahanan pangan perlu diperkuat, optimalkan potensi perikanan Sumba Timur yang utilisasinya baru 29% dari potensi, serta fokus perkuat serapan tenaga kerja dan produktivitas komoditas pangan yang mendukung program makan bergizi gratis (MBG). Ketiga, mendorong penguatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah,” papar Agus Sistyo Widjajati.
Adapun HLM TPID – TP2DD menghasilkan beberapa rekomendasi dan arahan strategis kepala daerah untuk memperkuat stabilitas ekonomi di Sumba Timur.(*)
Sumber (*/tim BI NTT)
Editor (+roni banase)