Keuntungan digital marketing adalah efisiensi biaya dalam melakukan promosi. Dibandingkan metode konvensional seperti brosur, baliho, serta iklan di radio dan televisi, pemasaran melalui internet jauh lebih ekonomis.
Timor Barat | Institut Pendidikan Soe (IPS) melalui program kuliah kerja nyata tematik (KKNT) menghelat workshop pemberdayaan perempuan melalui literasi digital untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan. Kegiatan ini berlangsung di Desa O’besi, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat, 2 Mei 2025.
Ketua LP3M Institut Pendidikan Soe, Noncy M. Uki, M.Pd. menyampaikan tujuan dari workshop guna memberikan pemahaman serta keterampilan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terkait pemanfaatan strategi pemasaran digital guna meningkatkan daya saing di era digital.
“Saya berharap melalui workshop ini, para pelaku UMKM dapat memperoleh wawasan baru untuk memasarkan produk mereka melalui platform e-commerce, media sosial, maupun media online lainnya,” ujar Noncy.
Ia menambahkan bahwa salah satu keuntungan dari digital marketing adalah efisiensi biaya dalam melakukan promosi. Dibandingkan metode konvensional seperti brosur, baliho, serta iklan di radio dan televisi, pemasaran melalui internet jauh lebih ekonomis.
Sementara itu, Serlinia Rambu Anawoli, Ketua Tim KKNT Institut Pendidikan Soe, membeberkan pesatnya pertumbuhan pengguna media sosial saat ini, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan WhatsApp, merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan, khususnya oleh para ibu rumah tangga di Desa O’besi, untuk memasarkan produk mereka.
“Harapannya, workshop ini dapat meningkatkan semangat para pelaku UMKM di desa dalam memproduksi dan memasarkan produk mereka, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan,” jelas Serlinia.
Lebih lanjut, ia menekankan pemasaran digital merupakan aspek penting dalam dunia bisnis modern. Seiring perkembangan teknologi, strategi pemasaran pun turut bertransformasi ke arah yang lebih digital.
“Jika dahulu promosi hanya dilakukan melalui media cetak atau elektronik seperti koran, majalah, radio, dan televisi, kini pemasaran lebih banyak dilakukan dengan memanfaatkan internet, yang kita kenal dengan istilah digital marketing,” ujarnya.
Kepala Desa O’besi, Gustaf A. Willa, memberikan apresiasi terhadap kegiatan workshop yang dihelat Tim KKNT Institut Pendidikan Soe. Ia menilai kegiatan ini telah memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi para ibu di desa.
“Pemerintah Desa O’besi mendukung penuh pengembangan UMKM perempuan di desa. Kami berharap kehadiran UMKM ‘Cita Rasa Desa O’besi’ dapat menjadi pemicu semangat bagi ibu-ibu lainnya untuk turut aktif dalam kelompok UMKM yang ada,” pungkasnya.(*)
Penulis (*/Daud Nubatonis)