Kupang-NTT, Garda Indonesia | Beberapa hal yang perlu diwaspadai masyarakat saat musim hujan, termasuk masalah kelistrikan. PLN Unit Induk Wilayah NTT sigap membenahi jaringan listrik yang roboh akibat hujan badai yang berlangsung sejak tanggal 3—4 April 2021. Masyarakat pun harus meningkatkan kewaspadaan saat banjir meskipun PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan memadamkan listrik, jika rumah warga atau gardu distribusi dan gardu induk terendam banjir.
Bukan hanya banjir saja, namun angin yang menyebabkan banyak pohon tumbang bisa menyebabkan jaringan kabel PLN putus. Demikan disampaikan oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko menyikapi cuaca ekstrem akibat siklon tropis di Provinsi NTT.
Hal pertama yang harus dilakukan masyarakat ketika banjir, urai Agustinus Jatmiko, yaitu menghindari bahaya tersengat aliran listrik, dengan mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter. “Selanjutnya cabut seluruh peralatan listrik yang masih menancap dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman,” bebernya.
Lebih lanjut, jika banjir terjadi sementara listrik belum dipadamkan PLN, masyarakat diminta untuk segera melaporkan pengaduan lewat aplikasi PLN Mobile atau melalui nomor telepon 123. Usai banjir surut, pastikan seluruh alat elektronik dan instalasi listrik dalam keadaan kering.
“Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik,” imbuh Agus Jatmiko sembari mengimbau, apabila datang hujan, jangan berteduh di dekat instalasi kelistrikan seperti tiang listrik, gardu listrik, maupun tiang lampu penerangan jalan untuk menghindari bahaya tersengat arus listrik.
Arus Listrik Bocor
Menurut Jatmiko, masyarakat perlu menggunakan alat pengaman diri seperti sepatu boot yang kedap air apabila melewati genangan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan termasuk arus listrik bocor. “Arus listrik bocor bisa saja terjadi disebabkan oleh gesekan kabel PLN dengan kabel lain yang dipasang tidak sesuai aturan atau bahkan tidak berizin,” ulasnya.
Selain itu, itu masyarakat yang mengambil listrik langsung dari tiang juga sangat berbahaya karena kabelnya tidak standar dan sangat berpotensi menimbulkan arus bocor. Masyarakat dapat melaporkan ke PLN jika menjumpai listrik dan kabel listrik yang membahayakan.
Selanjutnya, kenali dulu kabel dan tiangnya. Kalo kabel PLN itu terpilin dan biasanya terpasang paling atas. Jika yang dimaksud kabel melingkar-lingkar sudah dipastikan itu bukan kabel PLN karena secara teknis hal itu tidak diperkenankan untuk penyaluran listrik, itu kabel utilitas lain.
“Semoga Cuaca segera membaik, mohon maaf karena tak nyaman dan apabila ada gangguan, PLN akan segera pulihkan. Mohon doa untuk para petugas dan tetap di rumah.” tandas Jatmiko.
Dihimpun dari informasi resmi PT PLN, berikut rangkuman mengamankan listrik saat musim hujan yakni :
- Matikan instalasi listrik di dalam rumah
- Cabut peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak
- Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi
- Bila aliran listrik yang terkena banjir tidak padam, segera hubungi contact center PLN 123 /pengaduan lewat aplikasi PLN Mobile
- Hubungi instansi terkait penanggulangan bahaya banjir.(*)
Sumber berita dan foto (*/humas PLN UIW NTT)
Editor (+roni banase)