Jakarta, Garda Indonesia | Salah satu kendala pada usaha mikro, kecil dan menengah saat ini bukan hanya pada kemampuan produksi akan tetapi bagaimana mereka juga dapat mendistribusikan produk tersebut sampai kepada konsumen
“Melihat kondisi tersebut, KADIN sebagai pembina para pelaku UMKM yang tersebar di seluruh penjuru tanah air ini dengan program UMKM Naik Kelas menggandeng Asosiasi Sales Travel Indonesia (ASATI) dalam membantu mendistribusikan produk-produk tersebut dengan memanfaatkan seluruh kantor KADIN dan DPD ASATI sebagai distributor,” ujar Syukri Ketua Umum ASATI kepada media, pada Senin 20 Juli 2020 di Jakarta.
Adapun, jelas Syukur, sehubungan dengan mewabahnya Covid-19 sejak awal tahun lalu maka program distributor offline terkendala. Sementara produksi UMKM semakin banyak sehingga terjadi penumpukan di rumah produksi masing-masing.
Disisi lain, anggota ASATI yang tersebar di 29 provinsi betul-betul merasakan sekali dampak pandemi ini. Karena industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling merasakan dampaknya bahkan sejak Februari 2020 sebagian besar kantor Biro Perjalanan Wisata (BPW) tutup, tidak beroperasi.
“Dari mereka banyak juga yang beralih fungsi menjadi reseller sembako, terutama produksi pertanian, perkebunan, perikanan laut dan air tawar serta makanan olahan dan sejenisnya. Kondisi seperti ini menginspirasi DPP ASATI bersama KADIN Indonesia melakukan terobosan ditengah pandemi Covid-19 untuk membuat warung digital bernama http://u-mart.co.id dengan pola business to business (B2B),” ungkap Ketua Umum Asati seraya tersenyum.
Lebih lanjut, Syukri menuturkan bahwasanya U-Mart.co.id memberikan ruang untuk mempertemukan produsen sebagai supplier adalah para pelaku UMKM dan reseller sebagai marketer adalah para pelaku industri pariwisata seperti BPW, Tour Guide, karyawan hotel, pengusaha transportasi, dan lain-lain. Pola usaha yang transparan, terbuka bahkan tidak ada yang disembunyikan di bawah bendera PT. Enam Selaras Komunika.
“Satu Aplikasi untuk Seluruh pelaku UMKM sebagai supplyer dan ribuan pelaku industri Pariwisata sebagai reseller kiranya diharapkan dapat memperbesar peluang usaha,” harapnya.
Bersama http://u-mart.co.id Supplyer atau produsen tidak perlu bingung untuk memasarkan produk dan Reseller tidak perlu susah mencari produk berkualitas terlebih lagi, Konsumen jangan bingung memilih produk terbaik dan Penjual/Supplyer atau produsen terpercaya.
Pada http://u-mart.co.id didapatkan referensi produk dan layanan terbaik, dari produsen yang terpercaya serta memberikan solusi pemasaran yang efektif bagi Supplyer kepada pelanggan potensial. U-Mart.co.id memastikan produk yang terdaftar adalah produk-produk berkualitas dan yang telah melewati tahapan seleksi kriteria produsen.
“U-mart telah dilengkapi dengan berbagai elemen yang akan menciptakan kemudahan dalam pengaplikasiannya seperti Payment Gateway, PPOB (Payment Point Online Bank), Dompet digital, POS (Point of Sale) dan berbagai elemen lainnya yang akan terus mempermudah usaha kamu,” tutup ketua Umum ASATI.
Terpisah, IMO-Indonesia mengapresiasi sinergitas KADIN Indonesia bersama ASATI, Ketua Umum IMO Indonesia, Yakub Ismail menilai bahwa terobosan tersebut merupakan hal jitu yang akan berdampak bukan hanya kepada pelaku usaha akan tetapi kepada masyarakat secara lebih luas lagi.
“Saatnya teknologi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam lingkup usaha mikro, kecil dan menengah agar kesinambungan usaha dapat tetap berjalan dan meningkat sering pemanfaatan teknologi yang akan menjadi sebuah peluang baru bagi masyarakat secara nasional,” ujarnya.
U-Mart.co.id distance but still connected, menjadi sebuah ungkapan yang dituturkan oleh Yakub Ismail atas inovasi IT dari sinergitas KADIN Indonesia bersama ASATI di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Untuk itu, sebagai organisasi yang tergabung dalam KADIN Indonesia, IMO-Indonesia akan turut ambil bagian dalam publikasi serta menjajaki sinergitas dengan U-Mart.co.id agar dapat terintegrasi dengan seluruh DPW dan DPK yang ada tanah air, hal tersebut tentunya sejalan dengan struktur bidang pengembangan usaha yang ada dalam IMO-Indonesia,” pungkas Yakub Ismail.(*)
Sumber berita dan foto (*/@yfi–Tim IMO Indonesia(
Editor (+rony banase)