Bene Hale : Pilih Pemimpin yang Rajin Baca Buku, bukan Kalkulator

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Anggota DPRD Belu dari fraksi Golkar, Benediktus Hale meminta kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang rajin membaca buku, bukan yang ke mana–mana hanya membawa kalkulator. Ia menjelaskan, bahwa pemimpin yang rajin membaca buku adalah yang pintar, cerdas, banyak mengerti tentang persoalan rakyat, dan mampu membawa rakyatnya menuju perubahan.

Penegasan ini disampaikan anggota DPRD Belu dua periode itu, di hadapan ratusan pendukung paket SEHATI ketika berorasi di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu, 21 November 2020.

Terkait nasib warga eks Timor- Timur, pensiunan pegawai Kantor Imigrasi Kabupaten Belu itu menuturkan, bahwa pemerintah Daerah Belu periode lalu tidak serius memperhatikan soal kesejahteraan para pengungsi. Padahal, menurutnya, di dunia ini tak seorang pun menginginkan hidupnya menjadi pengungsi.

Dikatakannya, warga eks Timtim tahun 1999 memilih datang ke Indonesia atas dasar rasa cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Tetapi, sampai di sini, tanah tidak ada, air juga beli. Karena itu, paket SEHATI hadir untuk menjawab persoalan itu. Tanggal 9 Desember, tusuk nomor 2, paket SEHATI, supaya orang jangan bilang kita tanah tidak ada, air kita beli. Cinta tanah air, tapi tanah tak punya, air beli. Termasuk saya, sampai sekarang masih beli air. Kita minta di pemerintah, buka kran angin saja yang keluar, air tidak ada. Tapi kampanye di mana – mana, mereka bilang berhasil menciptakan air bersih,” tandas Bene Hale yang juga salah satu warga eksodus tahun 1999 tersebut.

Ia juga menekankan bahwa, masyarakat jangan memilih pemimpin karena dibayar, melainkan memilih pemimpin yang pintar dan mengerti persoalan kesehatan rakyatnya. “Pilih paket SEHATI menuju perubahan, agar membawa Belu ini lebih sehat dan sejahtera, kurang lebih empat tahun ke depan. Pilih pemimpin yang banyak membaca buku, banyak mengerti masalah rakyat. Bukan pilih pemimpin yang ke mana – mana pakai kalkulator,” tuturnya tegas. (*)

Penulis: (*/Herminus Halek).