Antisipasi Eskalasi Kasus Covid–19, Bupati Belu Minta Jangan Panik

Loading

Belu–NTT, Garda Indonesia | Guna mengantisipasi eskalasi (pertambahan jumlah) kasus penularan Covid–19 di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bupati dr. Agustinus Taolin, Sp.PD – KGEH, FINASIM., didampingi Wakil Bupati Drs. Aloysius Haleserens, M.M., secara tegas meminta agar masyarakat jangan panik dan jangan menganggap enteng pandemi Covid–19.

“Kita tidak reaktif, tetapi responsif dan terukur. Oleh karena itu, tidak usah panik dan tidak usah anggap enteng,” pinta Bupati Belu dalam konferensi pers yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika di ruang rapat bupati, pada Jumat, 2 Juli 2021.

Bupati Belu menuturkan, pemerintah daerah sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk mewaspadai terjadinya peningkatan volume kasus Covid–19 melalui prosedur penanganan medis secara terukur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk mempersiapkan 3 (tiga) rumah sakit swasta sebagai rumah sakit second line , yaitu Rumah Sakit Tentara Atambua, Sito Husada Atambua dan Marianum Halilulik.

Selain itu, pemerintah daerah juga meminta kerja sama dari media massa untuk menyampaikan informasi edukatif kepada masyarakat melalui sumber informasi satu pintu, yakni Sekretariat Satgas Covid–19.

Bupati dan Wakil Bupati Belu saat menyampaikan konferensi pers yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika di ruang rapat bupati, pada Jumat, 2 Juli 2021

Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, M.M. menekankan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan 5 M, terlebih untuk tidak boleh melakukan pesta atau mengumpulkan banyak orang. “Akhir–akhir ini banyak aparatur yang anaknya nikah, sambut baru dan lain-lain; dan mereka melakukan pesta. Mulai kemarin, kita sudah tidak keluarkan izin dari Satgas Covid–19. Jadi kalau sampai masih dilakukan, pasti kita hentikan,” tegasnya.

Wakil Bupati Belu juga kembali menegaskan tentang informasi satu pintu yakni hanya melalui petugas yang sudah ditentukan, dan meminta kepada wartawan untuk membantu menyebarkan informasi surat pemberitahuan atau sejenisnya, yang sudah dikeluarkan pemerintah kepada masyarakat berkaitan dengan pandemi Covid–19.

“Sudah ada surat dari Bupati untuk menutup tempat–tempat wisata. Jadi, kalau kita semua melihat ada kerumunan di tempat-tempat wisata tolong ingatkan supaya bubar, dan memberitahukan tentang penutupan tempat wisata,” harap Alo Haleserens.

Usai konferensi pers, Bupati Belu didampingi Wakil Bupati, bersama Sekretaris Satgas Covid -19, Drs. Alfredo Pires Amaral, Kepala Dinas Kominfo, Johanes Andes Prihatin, Kabag Prokompim, Christoforus M. Loe dan para jurnalis media cetak, elektronik dan online meninjau Sekretariat Satgas Covid – 19 Kabupaten Belu. (*)

Penulis + foto: (*/Herminus Halek)