Nagekeo, Garda Indonesia | Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pola kemitraan telah disepakati antara pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pemerintah daerah Nagekeo, dan Bank NTT; dengan pola di mana petani menyiapkan lahan, Pemda Nagekeo menyiapkan penyuluh pertanian lapangan (PPL), benih jagung disiapkan Pemprov NTT, dan Bank NTT mendukung pembiayaan dengan skema Kredit Mikro Merdeka.
Kesepakatan itu tercetus usai dilakukan penanaman perdana jagung program TJPS oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do di Desa Kelimado, Kecamatan Boawae pada Selasa siang, 12 April 2022. Turut menyaksikan, Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Frederich Koli, Karo Umum Setda NTT George Hadjo, dan para staf khusus gubernur.
Pantauan media, di hadapan Gubernur VBL, Kadis Pertanian Nagekeo Oliva Monika Mogi mengungkapkan bahwa program TJPS dimulai pada tahun 2022 dengan fokus pertama pada musim tanam I April—September di lahan irigasi desa. “Di Nagekeo ada 1.500 hektar dan bakal diperluas lagi pada musim tanam Oktober—Maret karena ada potensi-potensi lain yang bisa dikembangkan,” ungkapnya.
Gubernur VBL pun menantang Kadis Pertanian Nagekeo guna menyiapkan lahan TJPS seluas 30.000 hektar. “Kita sepakat dulu, sanggup gak 30 ribu hektar, Lucky sanggup tidak? ” tanya VBL kepada Kadis Pertanian dan disanggupi menggarap lahan TJPS dengan anggaran sekitar 210 miliar rupiah pada tahun 2023.
Kepada awak media, Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho menyampaikan pihaknya mendukung program TJPS pola kemitraan di Kabupaten Nagekeo melalui kredit mikro merdeka. “Kita mendukung akses petani mengatasi permasalahan permodalan dan keluar dari lilitan rentenir. Sesuai dengan hitungan teknis dari dinas, penyuluh lapangan, maka Bank NTT memberikan dukungan kredit senilai 10 juta rupiah per hektar tanpa agunan dan tanpa bunga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian NTT dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Frederich Koli mengatakan bahwa dari lahan yang ditanami jagung program TJPS kemitraan bakal menghasilkan uang sebesar 3,5 miliar rupiah dalam waktu setahun. “Dan Sarana produksi yang disiapkan pun kelas premium dan pemerintah telah menyiapkan pembeli,” tandasnya.
Penulis dan Editor (+roni banase)