Gubernur VBL Salut Kinerja Manajemen Bank NTT

Loading

Lewoleba, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menyatakan kekagumannya atas kinerja luar biasa yang ditunjukkan oleh manajemen Bank NTT. Saat ini, dengan komposisi yang sempurna, yakni lengkapnya seluruh jabatan direksi, memungkinkan BUMD kebanggaan masyarakat NTT ini kian menunjukkan kinerja dengan performa luar biasa.

Ketika memberikan sambutannya dalam kunjungan kerja di Desa Tagawiti, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata pada Kamis, 7 April 2022, Gubernur VBL untuk ke sekian kalinya menyatakan rasa kagum atas kinerja hebat Harry Alex Riwu Kaho Cs.

“Kita bersyukur bahwa sepanjang sejarah, Bank NTT ini kini masuk dalam kategori Buku Dua atau  kategori bank sehat. Sedangkan dia bertahun-tahun dalam kategori cukup sehat. Ini adalah sebuah capaian luar biasa dan hebat,” tegas VBL disambut ratusan warga Tagawiti.

Hadir saat itu Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, Sekda Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing, serta sejumlah pejabat Pemprov NTT maupun staf khusus dan unsur Forkopimda Lembata.

Lebih lanjut, Gubernur VBL mengatakan bahwa jika Bank NTT sudah masuk dalam kategori sehat tingkat dua, maka tentu jalan menuju ke bank devisa kian mulus.

Diakui bahwa saat ini badan pengurus Bank NTT yakni direksi dan komisaris serta didukung seluruh karyawan, sementara bekerja keras untuk mewujudkan mimpi besar untuk menjadikan bank ini sebagai bank devisa.

“Sekarang para direksi dan manajemen sementara bekerja, kita berharap agar mudah-mudahan di akhir tahun 2023 nanti, Bank NTT menjadi bank devisa,” tegas VBL.

Masih menurutnya, jika nantinya Bank NTT sudah menyandang status sebagai bank devisa, maka bank kebanggaan masyarakat NTT ini sudah bisa melakukan transaksi di luar negara Indonesia, untuk memfasilitasi perdagangan serta eksport import di NTT.

“Jadi, ke depan bank ini sudah bisa go international kalau sudah jadi bank devisa. Karena itu haruslah didukung bank ini,” tegas VBL.

Utuk diketahui, tidak hanya sekali gubernur memberikan dukungannya terhadap Bank NTT. Belum lama ini, Gubernur Viktor juga memberi pernyataan tegas mengenai pemenuhan modal inti BPD sesuai POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi bank umum. Dalam regulasi tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatur bahwa bank umum harus memiliki modal inti minimum sebesar Rp3 triliun pada 31 Desember 2024 mendatang.

Terkait hal ini, Gubernur VBL menegaskan, agar tidak usah diragukan lagi. Dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham pengendali (PSP) bank yang memiliki slogan ‘Melayani Lebih Sungguh’ itu, Bank NTT bagi VBL, sudah pada posisi aman.

“Terkait modal inti minimum Rp3 T, yang mana Bank NTT masih tersisa 1 T, tidak usah dipikirkan. NTT pasti aman,” ujar Viktor tegas belum lama ini.

Sementara Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi yang tinggi atas dukungan seluruh pemegang saham  yang memberikan dukungannya dalam bentuk penyertaan modal, maupun dukungan lainnya sehingga Bank NTT di Maret lalu mencatat laba Rp 100 miliar lebih dan modal inti yang terus meningkat.

Baginya, dengan adanya bukti dukungan tersebut, memberikan nilai optimis bagi mereka untuk bekerja keras mewujudkan Bank NTT sebagai bank devisa.(*)

Sumber (*/Humas Bank NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *