Kawal Musim Tanam I, Pemda Belu Bantu Petani Aneka Sarana Pertanian

Loading

Belu, Garda Indonesia | Pemerintah Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan bantuan sarana pertanian kepada para kelompok tani. Penyerahan itu dilakukan secara simbolis oleh Bupati Belu, Agustinus Taolin di pelataran Mal Pelayanan Publik Timor, Atambua pada Senin, 31 Oktober 2022.

Aneka bantuan pemerintah daerah tahun anggaran 2022 itu berupa pupuk, benih, ternak (babi dan kambing) dan, alat dan mesin pertanian (alsintan) guna mengawal musim tanam I periode Oktober 2022 hingga Maret 2023.

Bupati Belu menyampaikan bahwa bantuan di bidang pertanian ini sebagai perwujudan dari salah satu janji politiknya. “Dan hak ini kita kasih. Apakah semua? ‘La bele’ (tidak bisa). Kita bantu semua di dunia ini? ‘kan tidak mungkin! Akhirnya, lewat kelompok-kelompok ini,” jelas Agus Taolin sembari mengharapkan agar aneka bantuan sarana pertanian tersebut tentu dapat berdampak pada peningkatan produksi bidang pertanian dan peternakan, sekaligus ketahanan pangan di Kabupaten Belu tetap terkendali.

Bantuan sarana pertanian dan alsintan sebagaimana dilaporkan pada awal kegiatan, sebagai berikut:

Kegiatan food estate padi dan jagung di Desa Fatuketi dan Leosama, Kecamatan Kakuluk Mesak, Desa Umaklaran dan Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, berupa benih padi sebanyak 10.275 kg, pupuk NPK 41.100 (empat puluh satu ribu seratus) kg, pupuk hayati 1.233 liter, pestisida 411 paket, dan pembenah tanah 411 butir (sudah disalurkan ke masyarakat). Sedangkan jagung, sebanyak 2.220 kg, pupuk NPK 14.800 kg, pupuk hayati 444 liter, pestisida 148 paket, dan pembenah 148 paket.

Program richie, melayani 30 kelompok yang tersebar di 20 desa, 6 kecamatan, berupa bantuan ternak babi 447 ekor dan ternak kambing 121 ekor, benih padi, pupuk NPK 6 ton, urea 9 ton, pestisida 241 botol yang diterima oleh 13 kelompok tani.

Bantuan pekarangan pangan lestari (P2L) untuk penurunan stunting kepada 8 kelompok, masing-masing kelompok sebesar Rp.120.000.000 (seratus dua puluh juta rupiah). Bantuan P2L aspirasi ke 10 kelompok, dengan masing-masing kelompok Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

Bantuan kegiatan kawasan kampung hortikultura, berupa benih bawang merah 40 kg, NPK 1.500 kg, poc 80 liter, mulsa plastik hitam 50 rol. Benih cabai keriting 122 paket, NPK 1.850 kg, poc 100 liter, mulsa plastik 81 rol. Bawang putih 13.300 kg, poc 160 liter, mulsa plastik 160 rol, pupuk organik 20.000 kg, asam humat 100 kg.

Kegiatan kawasan serelia komoditi padi biofortifikasi. Bantuan benih padi inpari nutrisi IR 54 sebanyak 3.750 kg, pupuk NPK 15.000 kg, poc 450 liter.

Kegiatan kawasan serelia komoditi sorgum. Bantuan benih sorgum 2.000 kg, pupuk NPK 20.000 kg.

Kegiatan pengembangan sarana pertanian berupa sayur- sayuran ke kelompok tani perkotaan di Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Atambua Kota. Kacang hijau 150 kg, jagung hibrida 2.400 kg, benih padi 2.000 kg, benih tomat 225 sachet, bibit sukun 200 anakan, bibit rambutan 200 anakan. Peningkatan produksi tanaman pangan berupa bantuan pupuk organik cair biokonversi 11.400 liter.

Untuk Petani padi. Kegiatan pengembangan sarana pendukung pertanian, alat dan mesin pasca panen berupa power thrasher 5 unit, corn sheller 5 unit, dan alat pasca-panen kopi berupa huller, parpar, continue sheller, rosting, blinder masing- masing 4 unit, dan 1 (satu) rumah pengolah hasil kopi.

Kegiatan perluasan kelapa dalam, 11.000 anakan dengan pupuk organik 20.000 kg, dan kelapa genjah 1.120 anakan dan pembenah tanah 50 liter.

Kegiatan perluasan tanaman kelapa dari satker provinsi berupa anakan kelapa dalam, 11.000 pohon dan pupuk organik 20.000 kg.

Untuk diketahui, semua bantuan ini tersebar di 12 (dua belas) kecamatan, dan hampir menjangkau seluruh desa, tetapi tentu tidak bisa menjangkau seluruh petani karena keterbatasan. (*)

Penulis + foto: (*/ Herminus Halek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *