“Peran Bank NTT” Provinsi NTT 10 Besar Inklusi & Literasi Keuangan

Loading

Atambua, Garda Indonesia | Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Japarmen Manalu menegaskan bahwa di OJK, mereka selalu melakukan survei inklusi dan literasi keuangan secara nasional. Dan dalam survei yang dilakukan tiga tahun sekali itu, pada tahun 2016, Provinsi NTT masih di peringkat 33 dari 34 provinsi di Indonesia. Atau NTT nyaris menjadi juru kunci, soal inklusi dan literasi keuangan.

“Jadi sangat rendah baik literasi maupun inklusinya. Tapi kita bersyukur kepada Tuhan, hasil survei tahun 2019 juga masih sama, pada 2022, kita (NTT) masuk 10 besar tingkat nasional,” beber Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu.

Kondisi ini, tegas Japarmen Manalu, tidak diklaim sebagai pekerjaan OJK. “Itu adalah pekerjaan dari seluruh pihak termasuk Bank NTT dan lembaga lainnya termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagainya, “ ungkapnya saat memberikan sambutan peresmian Be Ju Bisa agen Laku Pandai Bank NTT Kios Elkana Atambua pada Senin, 31 Januari 2023.

Hadir saat itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Stefanus Donny Heatubun, Bupati Belu, dr Taolin Agustinus, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho serta sejumlah undangan lainnya.

Tidak cukup di situ, Japarmen juga berharap agar dengan meningkatnya literasi dan inklusi, maka ke depannya keterlibatan publik terhadap jasa-jasa industri jasa keuangan ini semata untuk meningkatkan kesejahteraan.

Ada satu contoh nyata yang ditemukan OJK bahwa 80 persen dari total kredit yang diberikan oleh bank-bank itu masih lebih banyak menyasar sektor konsumtif. Dan untuk itu OJK mengharapkan agar kredit-kredit ke depan lebih ke pertanian, peternakan atau model kerja perdagangan.

“Namun tidak mengapa, ini adalah proses dan kita memahaminya, mudah-mudahan ke depan semakin ada semangat untuk berkembang. Tentunya dari Bank juga, khususnya kepada nasabah, ini ibarat guru dan murid. Murid kalau mau naik kelas, nilai rapornya harus hitam. Jangan merah maksud saya. Kalau bank sudah beri kepercayaan untuk pinjam duit, maka harus jaga kepercayaannya supaya bisa naik kelas,” urainya.

Karena itu, tandas Japarmen Manalu, OJK  sangat berharap keberadaan Bank  NTT melalui Be Ju Bisa, dan semua sektor bisa dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat. (*)

Sumber (*/Humas Bank NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *