Hasil Studi ADRA Kabupaten Kupang Berisiko Tinggi Bencana

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Adventist Development and Relief Agency (ADRA) International merupakan lembaga kemanusiaan yang dioperasikan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang bertujuan menyediakan pelatihan pengembangan masyarakat dan bantuan bencana alam.

Sejak tahun 2023, ADRA mengimplementasikan program aksi antisipatif (forecast based finance for anticipatory action) di empat kabupaten, yaitu Kupang (NTT), Bima (NTB), Sigi (Sulawesi Tengah) dan Pandeglang (Banten). Empat wilayah kabupaten yang menjadi lokasi implementasi proyek FFACT selama ini dikenal sebagai wilayah yang rawan terhadap bencana.

Pendekatan berupa studi kasus dan dokumentasi dari ADRA dan hasil penilaian risiko bencana tahun 2022 oleh BNPB menunjukkan bahwa Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Kupang, merupakan wilayah berisiko tinggi terhadap bencana. Sementara Kabupaten Sigi dan Kabupaten Bima wilayah berisiko sedang.

Merujuk hasil studi ADRA, Kabupaten Kupang di Nusa Tenggara Timur rentan terhadap banjir, tanah longsor, angin puting beliung, abrasi, dan kekeringan. Sementara, saat ini Kabupaten Kupang telah memiliki dokumen kajian risiko bencana (KRB) untuk bencana Hidrometeorologi tahun 2019—2023 dan rencana kontinjensi untuk bencana cuaca ekstrem tahun 2023—2027. Selain itu, terdapat Perda Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Kupang.

ADRA pun menekankan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah perlu memastikan informasi peringatan dini dapat dijangkau oleh seluruh pemangku kepentingan termasuk kelompok rentan dan proses penyebaran informasi peringatan dini perlu melibatkan masyarakat.

Sebagai contoh, tak ada bahasa isyarat terkait informasi peringatan dini bagi para teman-teman tuli dan diperlukan waktu relatif panjang untuk menjelaskan.

Selain itu, masyarakat perlu membentuk tim siaga bencana agar masyarakat siap menghadapi siaga darurat.

Studi yang dilakukan ADRA mencakup pemahaman mendalam tentang inisiatif dan program-program yang telah diterapkan di empat wilayah kabupaten untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, instansi pemerintah, dan lembaga kemanusiaan.

Lebih lanjut hasil studi dokumentasi ini dilakukan diseminasi studi tentang pembelajaran dan praktik baik respons kesiapsiagaan bencana pada Rabu, 31 Januari 2024 di aula Hotel On The Rock Kupang yang diharapkan dapat membangun pemahaman bersama tentang praktik baik yang dapat diadopsi dan disesuaikan di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat masyarakat hingga kebijakan pemerintah.

Hasil studi dokumentasi ini menggambarkan sejumlah temuan yang berharga, mencakup keberhasilan, hambatan, dan inovasi yang dapat menjadi acuan untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam membangun resiliensi terhadap bencana. Oleh karena itu, penting untuk menyebarkan temuan-temuan ini kepada pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah, lembaga kemanusiaan, akademisi, praktisi, dan masyarakat umum.

Diseminasi ini juga diarahkan untuk memotivasi kolaborasi lebih lanjut, pertukaran informasi, dan pembentukan strategi yang lebih efektif dalam memitigasi risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan darurat di lingkungan masyarakat.

Penulis (+Roni Banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *