Kota Kupang Penentu Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Loading

Kota Kupang merupakan ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kota dengan luas wilayah 180,27 km2 dihuni oleh sekitar 442.758 jiwa (data BPS tahun 2020) dengan sebaran penduduk di wilayah kecamatan Alak 76.908 jiwa, Maulafa 97.976, Oebobo 100.560, Kota Raja 57.121, Kelapa Lima 75.408, dan Kota Lama 34.725 jiwa.

BPS telah menetapkan Kota Kupang menjadi penentu inflasi di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Maumere di Kabupaten Sikka dan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur pun ditetapkan sebagai kota penentu inflasi.

Kota Kupang kembali mencatat prestasi luar biasa dalam upaya pengendalian inflasi. Berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada September 2023, inflasi Kota Kupang tercatat di angka 1,87 persen (yoy). Capaian ini lebih rendah dari inflasi secara nasional yang tercatat di angka 2,28 persen dan inflasi Provinsi NTT yang tercatat di angka 2,19 persen.

Raihan angka inflasi di kota karang (sebutan untuk Kota Kupang,red) yang dipimpin oleh Penjabat Wali Kota, Fahrensy Funay ini cukup signifikan, mengingat pada September 2022 lalu, inflasi Kota Kupang masih di angka 7,45 persen.

Sementara, pada November 2023, Kota Kupang mengalami inflasi (y-on-y) sebesar 2,59 persen dan inflasi month to month (mtm) November 2023, Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,48 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi (yoy) Kota Kupang, yaitu beras sebesar 0,148 persen, kangkung sebesar 0,754 persen,  bensin sebesar 0,0400 persen, tomat sebesar 0,0346 persen, bunga pepaya sebesar 0,025 persen, bayam sebesar 0,0176 persen.

Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy  Funay menyampaikan capaian ini berkat strategi 4K yang disepakati bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang yang melibatkan lintas sektor sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan. 4K dimaksud antara lain, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

Upaya konsistensi pengendalian inflasi, Pemkot Kupang berkomitmen menyediakan pasar murah di sejumlah titik hingga akhir tahun 2023. Pasar murah tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Bagian Perekonomian Setda Kota Kupang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dan Perum Bulog Provinsi NTT.

Pemkot Kupang di bawah kepemimpinan Fahrensy Funay (sejak dilantik pada 22 Agustus 2023) juga membangun komunikasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Kupang serta stakeholder terkait untuk pembentukan Satuan Tugas (Satgas ) Pengendalian Inflasi Daerah Kota Kupang Tahun 2023, serta melibatkan ASN dan masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah dengan menanam cabai, tomat, sayur-sayuran dan anakan kelor.

TPID Kota Kupang juga secara rutin menghelat sidak di gudang distributor dan pasar, baik pasar modern maupun pasar tradisional untuk melakukan pemantauan harga.  Pemkot Kupang pun menjalin kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *