Langkah George Hadjoh Menuju Wali Kota Kupang (Bagian 3)

Loading

Oleh : Roni Banase

Kota Kupang butuh sosok wali kota yang gesit. Mengapa demikian? George Hadjoh keluar dari rumah sejak pukul 06.00 WITA kemudian masuk rumah pada pukul 23.00 WITA (11 malam). Jam bekerja dan melayani dilakukan tanpa melihat kepentingan apa pun dan siapa pun.

Ia pun rela menelisik setiap sudut kota tanpa henti, memantau kebersihan pasar, menerima pengaduan masyarakat di rumah jabatan wali kota tanpa mengenal lelah.

Menapaki usia 59 tahun, sosok Penjabat Wali Kota Kupang periode 2022—2023 ini tetap gesit. Mengapa demikian? Mengemban amanah Ketua Perkemi NTT yang menuntun para atlet Shorinji Kempo meraih prestasi dan prestisius internasional, George Hadjoh selalu berolahraga bela diri asal Jepang tersebut. Bahkan saat menjadi Kabiro Umum Setda NTT, pada ruangan kerjanya terdapat matras untuk “bakubanting” atau mengolah randori.

Lalu, lagi, mengapa Wali Kota Kupang harus gesit? Mengapa harus demikian? Berkaca dari keluhan warga Kota Kupang di rumah jabatan, George Hadjoh menilai dirinya harus rajin dan wajib rutin turun ke lapangan melihat langsung gejala yang terjadi di tengah masyarakat, tak hanya mendengar dari samping kiri dan kanan, namun harus “melihat langsung”.

Sosok George Hadjoh yang rutin menulis setiap arahan pemimpin lalu menerjemahkan, mau mendengarkan siapa pun lalu mencatat apa pun yang harus ditindaklanjuti bahkan tampak kelelahan di raut wajahnya. Meski demikian tak menggerus semangat melayani.

Semangat itu muncul bukan karena mau menuai pujian, namun semangat melayani memang terpatri di hatinya. Layaknya saat dirinya mengubah halaman samping Kantor Gubernur NTT menjadi lahan sayur dan mendirikan Cafe Rumah Pohon. Tak hanya itu, saat diberi amanah sebagai Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menata toilet di kantor Wali Kota Kupang.

Anda pernah memakai toilet di sana? Silakan menilai sendiri. Saya pun senang jika melintas di depannya tanpa harus memalingkan hidung. Bahkan toilet di kantor Gubernur NTT menjadi lokasi lintasan favorit saya dan selalu memilih jalur itu. Anda bakal menghirup aroma terapi.

Eh, kelewat menukil respons warga. Nah ini ada nukilan dari warga saat melihat bahkan membaca tentang sosok George Hadjoh.

“Kota Kupang butuh pemimpin gesit,” tulis seorang warga kota di percakapan WhatsApp grup, sebut saja Ignas. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *