Pertamina Patra Niaga ‘Lift Up’ Program Langit Biru, Pakai Pertamax

Loading

Kupang, Program Langit Biru merupakan program Pertamina guna mewujudkan kualitas udara yang lebih baik dan ramah lingkungan bagi keberlangsungan hidup. Program ini dilaksanakan di wilayah Nusa Tenggara Timur khususnya di Kota Kupang pada tanggal 21 April 2024 dengan mengedukasi masyarakat untuk beralih menggunakan produk yang berkualitas.

Program Langit Biru ini diuji coba pada 71 SPBU reguler di wilayah Sales Area NTT.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina NTT, Ahad Rahedi mengatakan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai, maka turut menjaga lingkungan.

Ada pun program yang dilaksanakan yaitu dengan mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan BBM jenis Pertamax yang dimulai pada hari minggu dan tidak menjual BBM beroktan rendah, dan memberikan produk experience kepada konsumen dengan mendapatkan jarak tempuh yang lebih jauh, sehingga performa mesin yang lebih bertenaga dan gas buang yang lebih rendah.

“Mari kita bersama-sama demi keberlangsungan hidup yang berkualitas serta menjaga lingkungan untuk dapat menggunakan produk BBM yang berkualitas seperti Pertamax, kita juga membantu Pemerintah dalam mengendalikan penggunaan BBM subsidi,” pungkas Ahad.

Pertamina terus mengimbau masyarakat untuk dapat mengakses Call Centre Pertamina di nomor 135 jika menemukan kendala terkait BBM dan LPG di lapangan dan mengakses informasi resmi layanan Pertamina Patra Niaga melalui @pertaminapatraniaga dan @patraniaga.jatimbalinus.

Terpisah, salah satu warga Kota Kupang (Jodi,22) yang ditemui di SPBU Oebobo pada Sabtu, 4 Mei 2024 mengungkapkan bahwa dirinya selalu menggunakan Pertamax untuk sepeda motor kesayangannya.

Mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi negeri itu menyampaikan keunggulan menggunakan Pertamax. “Pakai Pertamax pasti lebih irit, dan performa motor lebih bertenaga,” ujarnya.

Senada disampaikan Robert (46 tahun), salah satu PNS di lingkup Kota Kupang itu menyampaikan selalu menggunakan Pertamax untuk mobil operasional kantor tempatnya bekerja.(*)

Sumber (*/tim Pertamina/RB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *