Kupang | Taman baca masyarakat (TBM) BEKALI-Kupang menggemparkan diskusi publik bertema, “Budayakan Diri Dengan Menguatkan Literasi, SDM Unggul dan Berkarakter.” Kegiatan ini menghadirkan Ketua Forum TBM Provinsi NTT, Polikarpus Do sekaligus sebagai pakar pegiat literasi pada Rabu, 26 Juni 2024 di Kupang.
Pada kesempatan itu, Polikarpus Do mengingatkan akan pentingnya keberpihakan dari semua pihak dalam menggerakkan literasi, baik di perkotaan, kabupaten, kecamatan, sampai pada pelosok pedesaan yang notabenenya adalah daerah terpencil.
Menurutnya, mayoritas masyarakat pedesaan terkhususnya di NTT masih berprofesi sebagai petani dan buruh. Pekerjaan ini merupakan profesi turun temurun dan umumnya tidak banyak mengalami perubahan yang berarti. Kondisi itu menyebabkan masyarakat pedesaan yang umumnya masih tergolong petani tradisional dan pekerja buruh dalam pekerjaan kasar tidak menetap, menyebabkan tingkat ekonomi desa cenderung stagnan.
Melihat kondisi kehidupan ekonomi masyarakat di desa, Polikarpus Do mempertanyakan model ideal pendidikan bagi anak petani yang tinggal di pedesaan agar memiliki motivasi pendidikan dan minat kepada literasi.
Ia pun menekankan ilmu pengetahuan diperoleh dari penduduk suatu negara dengan memanfaatkan sumber informasi yang berada di sekitarnya, baik sumber tertulis atau tidak tertulis. Sebagian besar masyarakat semakin merasakan bahwa informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk di suatu wilayah di samping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan.

Polikarpus Do kembali mengingatkan manfaat buku-buku konvensional. Bahwa pemuda saat ini diera digital cenderung pada pendekatan kognitif, dan mengalami kemunduran pada sisi afektif, dan psikomotorik.
Ia juga menekan akan peran penting generasi muda dalam menerapkan prinsip 6C’s yakni: berpikir komputasi (computational thinking), kreatif (creative), berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi (collaboration), komunikasi (communicatioan), dan kasih sayang (compassion).
Kondisi itulah yang memantik TBM BEKALI menghelat diskusi publik sekaligus memperkenalkan Polikarpus Do sebagai Ketua Forum TBM Provinsi NTT kepada TBM PUBERTAS dan TBM Rumah Baca Multikultural.
Selain itu, Polikarpus Do mengapresiasi kumpulan anak-anak muda penggerak literasi di TBM BEKALI. Dan berharap terus berkembang dan berkontribusi terhadap pembangunan literasi di NTT.
Semoga diskusi tersebut bisa dijadikan referensi bagi para TBM dan kepala desa untuk lebih aktif menggerakkan budaya literasi di tingkat desa dengan melihat segala potensi lokal dalam membangun desa yang lebih berdaya saing agar amanah serta cita-cita kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bisa di mulai dari taman baca masyarakat (TBM).(*)
Sumber (*/tim TBM BEKALI)