PNK Hadirkan Prof Aji Latih Dosen Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi

Loading

Kupang | Jurnal internasional bereputasi adalah jurnal yang terindeks di dalam database bereputasi. Database bereputasi sendiri ada 3 (tiga) kategori yakni tingkatan tinggi, sedang, dan rendah. Sejauh ini, kalangan dosen berfokus untuk mengejar jurnal internasional yang terindeks di 2 (dua) database bereputasi tinggi.

Dilansir dari bsdm.unas.ac.id, terdapat 11 (sebelas) kriteria jurnal internasional diakui Dikti yakni memenuhi kaidah ilmiah dan etika akademik, memiliki ISSN, menggunakan bahasa resmi PBB, memiliki terbitan versi online, editorial bord dari 4 negara, penulis dari 2 negara, alamat jurnal bisa ditelusuri online, editorial board bisa ditelusuri online, melewati proses review, publikasi yang wajar, dan bukan jurnal tidak bereputasi.

Menilik pentingnya Jurnal Internasional Bereputasi, maka Politeknik Negeri Kupang (PNK) menghelat “Workshop Penulisan Artikel Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi” pada Rabu—Jumat, 17—19 Juli 2024 di Naka Hotel Kupang. Workshop ini diikuti oleh 60 dosen dan dibuka oleh Direktur Politeknik Negeri Kupang, Frans Mangngi, S.T., M.Eng. PNK pun menghadirkan narasumber Bagus Shandy Narmaditya, S.Pd., M.Pd. Ph.D dan Prof. Aji Prasetya Wibawa dari Universitas Negeri Malang.

Peserta workshop disuguhi materi berupa etika penulisan ilmiah, plagiat dan cara menghindarinya, teknik penulisan artikel (abstrak dan pendahuluan), strategi artikel lolos Jurnal Bereputasi, penulisan (metode dan pembahasan), teknik menyusun daftar pustaka menggunakan Mendeley, pemilihan jurnal, proses submisi dan teknik menjawab komentar editor dan reviewer, hingga process submission.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Kupang, Dr. Deddy Lasfeto, S.T., M.T.  mengatakan pihaknya mendorong dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal yang terindeks pada lembaga pengindeks yang bereputasi seperti Scopus atau Web of Science (Wos).

“Jadi yang dipublikasi adalah karya ilmiah dosen yang dapat di-recognise atau dikenali secara internasional, untuk mendukung perkembangan karier dosen dan bermanfaat bagi Politeknik Negeri Kupang salah satu indikator kinerja utama adalah karya ilmiah dosen, maka sebagai wujud dukungan P3M diadakan workshop dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten untuk membantu dosen menulis karya ilmiah yang dapat dipublikasi di jurnal internasional bereputasi,” bebernya.

Prof. Aji Prasetya Wibawa saat menyampaikan materi kepada para dosen Politeknik Negeri Kupang. Foto : Roni Banase

Dr. Deddy Lasfeto pun menyampaikan hingga saat ini terdapat sekitar 18 dosen yang telah mempublikasikan karya ilmiah ke dalam jurnal internasional bereputasi atau terus meningkat dari tahun ke tahun (sekitar 2 persen meningkat hingga 8 persen).

“Hasil penelitian dosen luarannya berupa paten, paten sederhana atau hak cipta yang dapat dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi,” tandasnya sembari hasil publikasi bermanfaat bagi dosen menuju jenjang karier lector kepala atau guru besar.

Sementara, salah satu narasumber, Prof. Aji Prasetya Wibawa menyampaikan agar karya ilmiah dosen yang dapat lolos ke dalam jurnal internasional bereputasi, maka kunci utamanya adalah mengikuti petunjuk karena menulis bukan hanya aktualisasi diri dari penulis, namun harus mengetahui selera editor dan pembaca.

Guru besar bidang rekayasa pengetahuan dan sains data yang pertama dari Universitas Negeri Malang ini pun menekankan pentingnya penggunaan bahasa komunikatif menggunakan kaidah bahasa yang berlaku (singkat, padat, dan jelas), misalnya bahasa Inggris harus menggunakan grammar (konsisten pada present tense atau past tense)

Selain itu, Prof. Aji juga menegaskan agar dosen aware jika menggunakan jurnal berbayar, maka yang harus diperhatikan adalah saat memilih jurnal berbayar yang legal dan disesuaikan dengan kondisi dosen yang bersangkutan.

Prof. Aji pun menandaskan para dosen harus memperhatikan dan hati-hati saat hendak mempublikasikan karya ilmiah mereka ke jurnal internasional bereputasi. “Saran saya dipublikasikan ke penerbit besar bereputasi, universitas, atau asosiasi profesi. Seperti Cambridge University, Taylor & Francis, dan selebihnya harus dicek karena terdapat jurnal predator atau jurnal kloning (nama sama, namun alamat beda),” ucapnya.

Penulis (+Roni Banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *