Ruh Leadership Ben Mboi di Raga Simon Petrus Kamlasi

Loading

Ruteng | Pasangan calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu (SIAGA), langsung tancap gas usai mendapatkan nomor urut yang ditetapkan KPU. Paslon nomor urut 3 ini langsung terbang ke Manggarai, Flores pada Rabu, 25 September 2024, bertemu langsung dengan masyarakat yang sudah menanti.

Setibanya di Bandara Frans Seda Ruteng, mereka disambut dengan penuh semangat. Masyarakat setempat melaksanakan tradisi adat “Tuak Curu,” sebuah cara khas dalam menyambut tamu penting yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal. Ritual ini bukan hanya menunjukkan penghormatan, tetapi juga simbolik dari harapan dan dukungan bagi SIAGA.

Simon dan Andreas pun melanjutkan perjalanan mereka dengan konvoi keliling kota Ruteng. Suasana gembira terlihat di setiap sudut, di mana ribuan masyarakat telah menunggu untuk menyaksikan kehadiran mereka.

Pada titik kampanye terbatas di Ruteng, Simon Petrus Kamlasi mengajak ribuan warga Manggarai untuk bersatu dalam perjuangan melawan kemiskinan dan penderitaan rakyat. Dengan semangat dan visi yang kuat, Kamlasi menggarisbawahi bahwa tantangan nyata saat ini adalah memberantas kesulitan yang dihadapi masyarakat.

Sosok yang kerap disapa SPK ini tak segan-segan mengekspresikan kekagumannya kepada mantan Gubernur NTT, dr. Brigjen Ben Mboi, yang diakuinya sebagai tokoh berpengaruh dalam sejarah militer Indonesia dan pemerintahan daerah. Ia menyebut ajaran dan kepemimpinan Ben Mboi sangat menginspirasi, terutama bagi banyak tokoh penting di TNI.

Simon Petrus Kamlasi juga menegaskan Ben Mboi akan “lahir kembali” melalui kepemimpinannya.

“Ben Mboi baru akan lahir dari TTS,” ujar SPK, merujuk pada daerah asalnya, Timor Tengah Selatan. Pernyataan ini disambut sorakan antusias dari para hadirin, yang meneriakkan “SIAGA menang!” dengan semangat tinggi.

Sebagai pensiunan TNI berpangkat Brigadir Jenderal, Simon Petrus Kamlasi memiliki latar belakang yang mirip dengan Ben Mboi, yang juga pernah menjabat sebagai gubernur NTT.

Ia mengingat kembali program-program fenomenal Ben Mboi, seperti Nusa Hijau dan Nusa Makmur, yang telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. “Ben Mboi telah menanam air untuk kita rasakan saat ini. Tugas saya adalah mengaliri air yang telah ditanam beliau kepada masyarakat,” tegasnya.

Visi Simon Petrus Kamlasi bukan sekadar mengulangi prestasi masa lalu, tetapi menegaskan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan dalam memberdayakan rakyat NTT.

Dengan semangat kolektif dan tekad untuk menghadapi tantangan bersama, Simon Petrus Kamlasi berusaha menginspirasi masyarakat untuk berperang melawan kemiskinan dan penderitaan, demi masa depan NTT yang lebih baik. (*)

Sumber (*/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *