Oleh : Drs. Ignatius Sinu, M.A.
Sejak awal saya ingatkan dua Flores seangkatan ini, Melky dan Ansy. Ketika legislatif perolehan suara keduanya signifikan, ada modal. Yang diwaspadai jangan sampai muncul poros tengah.
Gabungan partai kecil melawan partai besar. Ada figur untuk poros tengah yakni Simon Petrus Kamlasi (SPK). Jika dia lolos, maka Melky dan Ansy harus berpikir ulang.
SPK lolos Timor utuh.
Bahkan sedikit guyon saya bilang ke petinggi asal Timor, dukung Ansy dan Melky tetapi masuk bilik suara, pasti mata tertuju dan tangan tusuk orang Timor.
Flores pasti pecah.
Alor kemungkinan tidak pecah, sepanjang tak diganggu isu agama. Manggarai punya wakil. Sedikit suara Manggarai tambah utuh suara Timor, dan juga sedang euforia Sumba untuk SPK paket poros tengah ini berpeluang melanggeng memimpin NTT.
Pikiran ini saya pernah sampaikan ketika bersama petinggi partai.
Orang Timor di pasar-pasar, toko-toko semua pilih SPK, apalagi di desa-desa, kampung-kampung. Manggarai harus utuh supaya ada orang Manggarai jadi wakil gubernur.
Kuda hitam SPK memang lagi tunggu di tikungan sambil mereken pembagian suara pemilih pulau Flores yang selama ini moderator kemenangan.
SPK juga sudah punya deposit suara lumayan.
Hem, dukungan uang juga besar. Konon, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) ikut mengatur bidak. Dan turut membayangi ada 9 naga Indonesia.(*)
Penulis merupakan pemerhati politik dan dosen Fapet Undana Kupang