Tiga ABK KM Lambelu Positif Covid-19 dan Semua Penumpang Jalani Karantina

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | “Kami ingin menjelaskan tentang KM Lambelu yang berlayar dari Nunukan Makassar dan tiba di Maumere Nusa Tenggara Timur pada Senin, 6 April 2020 yang saat ini menjadi perhatian dan perdebatan publik,” ungkap Jubir Satgas Pencegahan Covid 19 Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius dalam keterangan pers pada Selasa, 7 April 2020 pukul 21.00 WITA.

Lanjut Marius, “Bapak Gubernur menyadari bahwa adanya perhatian dari seluruh masyarakat terkait para penumpang dan telah ada konsultasi antara Kadis Kesehatan Provinsi NTT dengan Kadis Kesehatan Kabupaten Maumere dan Bupati Sikka dan sejumlah dokter”.

Marius mengakui bahwa terdapat 3 (tiga) orang yang dinyatakan positif Covid 19 atas hasil tes cepat atau rapid test yakni 2 (dua) ABK dan 1 (satu) penjaga kantin. “Ketiga orang ini positif diperiksa dengan rapid test,” jelasnya.

Namun, Marius menambahkan, ketiga orang tersebut juga dilakukan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan atau cairan pernafasan bawah untuk dilakukan tes PCR ( Polymerase Chain Reaction) yang selanjutnya diperiksa di laboratorium Makassar. “Mereka (ketiga ABK) tidak diizinkan turun dari kapal dan akan kembali ke Makassar,”tegas Marius.

Marius meminta agar masyarakat tidak mengambil kesimpulan sendiri karena hasil rapid test belum final karena masih harus dilakukan PCR. “Meski hasil rapid test positif, namun belum bisa dikatakan murni positif Covid-19,” ungkap Marius menyadur pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dr.drg. Domi Mere.

Telah dilakukan koordinasi antara Gubernur NTT dan Bupati Sikka sehingga tadi pagi (Selasa, 7 April 2020) KM Lambelu diizinkan bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, namun ketiga ABK tidak diizinkan turun dan semua penumpang yang berasal dari Flotim, Ende, Nagekeo, dan Sikka langsung dikarantina.

“Kami membaca berbagai komentar di media sosial dan banyak pro kontra. Tentu kita berharap agar masyarakat NTT tetap nyaman dan sehat serta berharap agar kita tidak panik dan menyerahkan proses ke tenaga medis,” tandas Marius.

Penulis dan editor (+rony banase)
Foto oleh Valeri Guru